Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berencana membebaskan lahan untuk pembangunan lapangan terbang (lapter) di Pulau Kangean pada tahun ini.
"Lapter yang akan dibangun di Kangean itu untuk penerbangan perintis. Kami di pemerintah daerah sebenarnya sudah melakukan persiapan sejak beberapa tahun lalu," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Sustono di Sumenep, Minggu.
Ia menjelaskan, pembangunan lapter di Kangean akan menjadi program bersama Pemkab Sumenep dan Pemprov Jawa Timur.
Rencana induk pembangunan lapter di Kangean itu disiapkan atau disusun oleh pihak terkait di Pemprov Jawa Timur.
"Sesuai hasil koordinasi dengan pihak terkait di Pemprov Jawa Timur, kami diminta untuk menyiapkan lahan seluas 59 hektare," kata Sustono, menerangkan.
Pada 2015, pihak terkait di Pemkab Sumenep telah membebaskan lahan sebagai tahapan awal pembebasan lahan seluas 59 hektare.
Untuk pembebasan lahan tahap selanjutnya, pihak terkait di Pemkab Sumenep masih menunggu sekaligus menyesuaikan dengan izin lokasi yang ditentukan oleh Pemprov Jawa Timur.
Sustono menjelaskan, pemerintah daerah mengalokasikan dana sekitar Rp11 miliar pada tahun ini untuk pembebasan lahan tahap berikutnya guna pembangunan lapter di Kangean.
"Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum mewujudkan penerbangan perintis di jalur Sumenep-Kangean," ujarnya.
Selain pembebasan lahan yang nantinya dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas lapter di Kangean oleh Pemprov Jawa Timur, nantinya juga dibutuhkan rekomendasi dari pihak terkait di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Sejak beberapa tahun lalu, Pemkab Sumenep dan Pemprov Jawa Timur menginginkan adanya penerbangan perintis di jalur Sumenep-Kangean.
Penerbangan perintis itu sebagai moda transportasi alternatif bagi warga Pulau Kangean jika kondisi laut dinyatakan buruk sekaligus percepatan mobilisasi barang atau kebutuhan pokok dalam kondisi darurat.
Pulau Kangean adalah salah satu pulau di Kabupaten Sumenep yang berpenghuni padat.
Dalam kondisi cuaca baik, perjalanan laut dari Pelabuhan Kalianget (Sumenep daratan) ke Pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean dan sebaliknya, membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam dengan menggunakan kapal cepat yang berbahan dasar "fiberglass" dan sembilan jam dengan kapal besi atau baja.
Namun, jika kondisi cuaca laut dinyatakan buruk oleh pihak berwenang, biasanya akan terjadi penundaan pemberangkatan kapal penumpang ke maupun dari Kangean.
Sejak 2015, Sumenep (Bandara Trunojoyo) menjadi bagian dari jalur penerbangan perintis yang merupakan program Kemenhub. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017