Malang (Antara Jatim) - Prosesi penyelenggaraan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Tanah Air telah usai, tak terkecuali di Kota Batu, Jawa Timur. Rangkaian persiapan satu demi satu telah dilalui hingga hari H pencoblosan, Rabu (15/2).
Tahapan Pilkada yang dimulai pada pertengahan 2016 hingga pencoblosan pada 15 Februari lalu, menjadikan sejumlah provinsi dan kota/kabupaten yang menggelar Pilkada ingar bingar, semarak dan "sibuk". Berbeda dengan daerah lain yang sama-sama menggelar Pilkada, Kota Batu jauh dari hiruk pikuk sebuah pesta demokrasi.
Hampir seluruh Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Batu itu memanfaatkan kampanye "blusukan" tanpa "woro-woro" alias operasi sunyi. Kerja keras seluruh calon pun akhirnya terkuak setelah dilaksanakan pencoblosan pada 15 Februari lalu. Sekitar 420 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di tiga kecamatan mewadahi aspirasi sebanyak 147 ribu pemilih.
Usai pencoblosan, jam demi jam berlalu dan TPS pun mulai "mengintip" hasil perolehan suara masing-masing calon. Ada beberapa lembaga yang berkontribusi mempercepat publikasi hasil penghitungan di tingkat TPS sebagi sampel sebelum penghitungan surat suara di tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ditetapkan.
Ada tiga lembaga penghitung cepat hasil pemilu yang memantau Pilkada Kota Batu 2017, yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI), Media Research Center (MRC), dan Indobarometer. Selain lembaga resmi yang digandeng KPU, ada relawan yang juga melakukan hitung cepat, yakni Pusat Studi Kewilayahan, Kependudukan, dan Penanggulangan Bencana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count), keempat lembaga survei itu menempatkan pasangan nomor urut 2 Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso sebagai pemenang dalam Pilkada Kota Batu. Bahkan, perolehan suara istri Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko itu terpaut jauh dibandingkan tiga kandidat lainnya.
Pasangan nomor urut 1 Rudi-Sujono mendapat dukungan sekitar 21 persen, nomor urut 2 Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso 44,10 persen, nomor urut 3 Hairuddin-Hendra Angga Sonatha meraih suara 16 persen, dan pasangan nomor urut 4 Abdul Majid-Kasmuri mendapat dukungan sekitar 17 persen, serta selebihnya suara tidak sah.
Perolehan suara berdasarkan hitung cepat tersebut masih bersifat sementara karena hasil hitungan cepat lembaga survei tidak menjadi patokan untuk menentukan pemenang Pilkada Kota Batu. Pemenang Pilkada akan ditentukan setelah KPU Kota Batu menyelesaikan penghitungan secara manual.
Kemenangan pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan dan didukung PKS, PPP, Gerindra dan Golkar ini berdasarkan hasil data masuk dari TPS yang menjadi sampel. Hasil yang diraih istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko itu tidak jauh berbeda dari survei sebelumnya yang menempatkan pasangan tersebut di angka kemenangan 47 persen.
Selain kampanye blusukan yang gencar dilakukan, terutama di wilayah pinggiran Kota Batu, elektabilitas Eddy Rumpoko yang sekarang masih menjabat Wali Kota Batu ikut mendongkrak perolehan suara dari Dewanti. Selain, dengan indeks kepuasan publik yang mencapai 80 persen.
"Pak Punjul yang kini masih mendampingi Eddy Rumpoko sebagai wakil wali kota juga berperan penting dalam raihan suara pasangan calon tersebut," kata Totok Izul Fattah dari LSI.
Meski berdasarkan hasil hitung cepat mampu mengungguli tiga kandidat lainnya, Dewanti Rumpoko mengaku masih belum puas dengan raihan suara tersebut, sebab target suara yang ingin dicapai di atas 50 persen dari pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) sekitar 147 ribu jiwa.
"Berdasarkan hasil survei sebelumnya, baik yang dilakukan lembaga survei resmi maupun tim pemenangan kami, kami optimitis mampu meraih 50 persen suara, namun itulah hasil yang kami capai dari hasil kerja keras semua pihak yang terlibat. Kami tetap bersyukur atas capaian ini, meski masih belum memenuhi harapan kami," katanya.
Dinasti Rumpoko Kembali Berkuasa
Perjuangan panjang dan melelahkan telah ditempuh Dewanti Rumpoko sebelum memenangkan pertarungan dalam Pilkada Kota Batu. Sebelumnya istri Eddy Rumpoko ini juga bertarung melawan Bupati Malang terpilih Dr Rendra Kresna-Sanusi, namun sayang Dewanti gagal dan harus puas dengan posisi kedua setelah bupati terpilih.
Kemenangan Dewanti Rumpoko dalam pertarungan Pilkada Kota Batu diprediksi tidak akan banyak mengubah "wajah" kota wisata tersebut, apalagi Dewanti berjanji akan melanjutkan program-program sang suami yang belum terealisasi pada masa kepemimpinannya.
"Secara pribadi saya ingin ada perubahan di Kota Batu ini setelah dua periode pak Eddy (Eddy Rumpoko) berkuasa. Akan tetapi, sebagian besar rakyat kota ini masih menghendaki dinasti pak Eddy tetap berkuasa. Bagaimanapun juga saya harus tetap legowo dan memberikan dukungan penuh kepada yang menang," kata salah seorang warga Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Anastasia.
Ia mengakui memang banyak keberhasilan yang diraih suami Dewanti itu ketika memimpin Kota Batu selama 10 tahun terakhir, namun tidak sedikit warga yang menginginkan perubahan kepemimpinan. "Kalau bu Dewanti yang jadi wali kota, kemungkinan besar tidak akan ada perubahan signifikan," urainya.
Kemenangan Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso tidak mengagetkan, bahkan sudah diprediksi sebelumnya, karena dua kali survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan calon nomor urut 2 itu selalu mengantongi kemenangan. "Karena dalam survei selalu setia sebagai pemenang di kisaran antara 45 persen sampai 47 persen," kata Totok Izul Fattah, Direktur Citra Kom LSI Network (Denny JA) usai melakukan hitung cepat pasca-pencoblosan, Rabu (15/2).
Kalaupun ada penurunan perolehan suara pada saat pencoblosan menjadi 44 persen itu wajar, karena kompetitor dipastikan bergerak intensif untuk mendapatkan suara, sehingga usaha itu mengubah posisi ketiga pasangan lain, termasuk kenaikan signifikan yang diraih pasangan nomor 1, Rudi – Djonet yang ketika di survei sebelumnya hanya 5,4 persen cukup signifikan menjadi 20 persen lebih.
Hasil rekapitulasi lembar C1 Pilkada Kota Batu yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu telah selesai 100 persen. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU tesrebut, pasangan Dewanti Rumpoko dan Punjul Santoso mengantongi 44,46 persen atau 51.746 suara.
Sementara pasangan Rudi dan Sujono Djonet menempati posisi kedua dengan mengantongi 20,82 persen atau 24.228 suara. Selanjutnya, pasangan Hairuddin dan Hendra Angga Sonatha berada di urutan ketiga dengan raihan suara sebanyak 17,62 persen atau 20.507 suara, serta poisis keempat ditempati pasangan nomor urut 4, Abdul Majid dan Kasmuri Idris dengan perolehan 17,10 persen atau 19.897 suara.
Dewanti-Punjul Santoso itu hampir merata di seluruh TPS yang tersebar di tiga kecamatan di kota wisata tersebut. Hasil perolehan suara tesrebut, dalam waktu dekat ini bakal ditetapkan melalui rapat pleno KPU dan selanjutnya pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu diambil sumpahnya dan dilantik menggantikan Eddy Rumpoko untuk lima tahun ke depan.
Dengan kemenangan Dewanti Rumpoko tersebut, dinasti Rumpoko kembali berkuasa di Kota Batu hingga 2021. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Tahapan Pilkada yang dimulai pada pertengahan 2016 hingga pencoblosan pada 15 Februari lalu, menjadikan sejumlah provinsi dan kota/kabupaten yang menggelar Pilkada ingar bingar, semarak dan "sibuk". Berbeda dengan daerah lain yang sama-sama menggelar Pilkada, Kota Batu jauh dari hiruk pikuk sebuah pesta demokrasi.
Hampir seluruh Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Batu itu memanfaatkan kampanye "blusukan" tanpa "woro-woro" alias operasi sunyi. Kerja keras seluruh calon pun akhirnya terkuak setelah dilaksanakan pencoblosan pada 15 Februari lalu. Sekitar 420 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di tiga kecamatan mewadahi aspirasi sebanyak 147 ribu pemilih.
Usai pencoblosan, jam demi jam berlalu dan TPS pun mulai "mengintip" hasil perolehan suara masing-masing calon. Ada beberapa lembaga yang berkontribusi mempercepat publikasi hasil penghitungan di tingkat TPS sebagi sampel sebelum penghitungan surat suara di tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ditetapkan.
Ada tiga lembaga penghitung cepat hasil pemilu yang memantau Pilkada Kota Batu 2017, yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI), Media Research Center (MRC), dan Indobarometer. Selain lembaga resmi yang digandeng KPU, ada relawan yang juga melakukan hitung cepat, yakni Pusat Studi Kewilayahan, Kependudukan, dan Penanggulangan Bencana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count), keempat lembaga survei itu menempatkan pasangan nomor urut 2 Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso sebagai pemenang dalam Pilkada Kota Batu. Bahkan, perolehan suara istri Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko itu terpaut jauh dibandingkan tiga kandidat lainnya.
Pasangan nomor urut 1 Rudi-Sujono mendapat dukungan sekitar 21 persen, nomor urut 2 Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso 44,10 persen, nomor urut 3 Hairuddin-Hendra Angga Sonatha meraih suara 16 persen, dan pasangan nomor urut 4 Abdul Majid-Kasmuri mendapat dukungan sekitar 17 persen, serta selebihnya suara tidak sah.
Perolehan suara berdasarkan hitung cepat tersebut masih bersifat sementara karena hasil hitungan cepat lembaga survei tidak menjadi patokan untuk menentukan pemenang Pilkada Kota Batu. Pemenang Pilkada akan ditentukan setelah KPU Kota Batu menyelesaikan penghitungan secara manual.
Kemenangan pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan dan didukung PKS, PPP, Gerindra dan Golkar ini berdasarkan hasil data masuk dari TPS yang menjadi sampel. Hasil yang diraih istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko itu tidak jauh berbeda dari survei sebelumnya yang menempatkan pasangan tersebut di angka kemenangan 47 persen.
Selain kampanye blusukan yang gencar dilakukan, terutama di wilayah pinggiran Kota Batu, elektabilitas Eddy Rumpoko yang sekarang masih menjabat Wali Kota Batu ikut mendongkrak perolehan suara dari Dewanti. Selain, dengan indeks kepuasan publik yang mencapai 80 persen.
"Pak Punjul yang kini masih mendampingi Eddy Rumpoko sebagai wakil wali kota juga berperan penting dalam raihan suara pasangan calon tersebut," kata Totok Izul Fattah dari LSI.
Meski berdasarkan hasil hitung cepat mampu mengungguli tiga kandidat lainnya, Dewanti Rumpoko mengaku masih belum puas dengan raihan suara tersebut, sebab target suara yang ingin dicapai di atas 50 persen dari pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) sekitar 147 ribu jiwa.
"Berdasarkan hasil survei sebelumnya, baik yang dilakukan lembaga survei resmi maupun tim pemenangan kami, kami optimitis mampu meraih 50 persen suara, namun itulah hasil yang kami capai dari hasil kerja keras semua pihak yang terlibat. Kami tetap bersyukur atas capaian ini, meski masih belum memenuhi harapan kami," katanya.
Dinasti Rumpoko Kembali Berkuasa
Perjuangan panjang dan melelahkan telah ditempuh Dewanti Rumpoko sebelum memenangkan pertarungan dalam Pilkada Kota Batu. Sebelumnya istri Eddy Rumpoko ini juga bertarung melawan Bupati Malang terpilih Dr Rendra Kresna-Sanusi, namun sayang Dewanti gagal dan harus puas dengan posisi kedua setelah bupati terpilih.
Kemenangan Dewanti Rumpoko dalam pertarungan Pilkada Kota Batu diprediksi tidak akan banyak mengubah "wajah" kota wisata tersebut, apalagi Dewanti berjanji akan melanjutkan program-program sang suami yang belum terealisasi pada masa kepemimpinannya.
"Secara pribadi saya ingin ada perubahan di Kota Batu ini setelah dua periode pak Eddy (Eddy Rumpoko) berkuasa. Akan tetapi, sebagian besar rakyat kota ini masih menghendaki dinasti pak Eddy tetap berkuasa. Bagaimanapun juga saya harus tetap legowo dan memberikan dukungan penuh kepada yang menang," kata salah seorang warga Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Anastasia.
Ia mengakui memang banyak keberhasilan yang diraih suami Dewanti itu ketika memimpin Kota Batu selama 10 tahun terakhir, namun tidak sedikit warga yang menginginkan perubahan kepemimpinan. "Kalau bu Dewanti yang jadi wali kota, kemungkinan besar tidak akan ada perubahan signifikan," urainya.
Kemenangan Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso tidak mengagetkan, bahkan sudah diprediksi sebelumnya, karena dua kali survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan calon nomor urut 2 itu selalu mengantongi kemenangan. "Karena dalam survei selalu setia sebagai pemenang di kisaran antara 45 persen sampai 47 persen," kata Totok Izul Fattah, Direktur Citra Kom LSI Network (Denny JA) usai melakukan hitung cepat pasca-pencoblosan, Rabu (15/2).
Kalaupun ada penurunan perolehan suara pada saat pencoblosan menjadi 44 persen itu wajar, karena kompetitor dipastikan bergerak intensif untuk mendapatkan suara, sehingga usaha itu mengubah posisi ketiga pasangan lain, termasuk kenaikan signifikan yang diraih pasangan nomor 1, Rudi – Djonet yang ketika di survei sebelumnya hanya 5,4 persen cukup signifikan menjadi 20 persen lebih.
Hasil rekapitulasi lembar C1 Pilkada Kota Batu yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu telah selesai 100 persen. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU tesrebut, pasangan Dewanti Rumpoko dan Punjul Santoso mengantongi 44,46 persen atau 51.746 suara.
Sementara pasangan Rudi dan Sujono Djonet menempati posisi kedua dengan mengantongi 20,82 persen atau 24.228 suara. Selanjutnya, pasangan Hairuddin dan Hendra Angga Sonatha berada di urutan ketiga dengan raihan suara sebanyak 17,62 persen atau 20.507 suara, serta poisis keempat ditempati pasangan nomor urut 4, Abdul Majid dan Kasmuri Idris dengan perolehan 17,10 persen atau 19.897 suara.
Dewanti-Punjul Santoso itu hampir merata di seluruh TPS yang tersebar di tiga kecamatan di kota wisata tersebut. Hasil perolehan suara tesrebut, dalam waktu dekat ini bakal ditetapkan melalui rapat pleno KPU dan selanjutnya pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu diambil sumpahnya dan dilantik menggantikan Eddy Rumpoko untuk lima tahun ke depan.
Dengan kemenangan Dewanti Rumpoko tersebut, dinasti Rumpoko kembali berkuasa di Kota Batu hingga 2021. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017