Ngawi (Antara Jatim) - Pembebasan lahan yang terdampak pembangunan proyek jalan tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Kertosono di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur hingga kini masih tersisa 14 bidang tanah.

"Sejauh ini proses pembebasan lahan tol mencapai 99 persen dari total semua yang dibutuhkan. Sisanya masih ada sekitar 14 bidang tanah lagi yang harus dibebaskan," ujar  Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Mantingan-Kertosono I dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Gunadi, Kamis.

Menurut dia, sisa 14 bidang yang belum terbebaskan tersebut, semuanya merupakan lahan milik instansi. Di antaranya adalah lahan milik Kementerian Pertanian yang ada di wilayah Ngawi.

Pihaknya menargetkan pembebasan lahan yang saat ini merupakan kewenangan dari Badan Pertanahan Nasional tersebut dapat segera selesai dalam beberapa bulan mendatang. Hal itu agar pembangunan proyek jalan tol dapat segera diselesaikan.

Ia menjelaskan, sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2015, perkembangan pembangunan jalan tol tersebut hingga saat ini baru mencapai sekitar 50 persen.

Terdapat berbagai faktor kendala yang menghambat pembangunan proyek jalan tol tersebut. Adapun kendala yang paling dominan adalah lambatnya proses pembebasan lahan yang terdampak. 

Di Kabupaten Ngawi, jalur bebas hambatan tersebut membutuhkan luas lahan hingga 302,46 hektare dengan panjang mencapai 43,5 kilometer.

Selain di Kabupaten Ngawi, proyek tol tersebut juga melintasi daerah lain, seperti Kabupaten Madiun, Magetan, dan Nganjuk.

Sesuai data yang ada, proses pembebasan lahan di Kabupaten Magetan sudah 100 persen selesai. Sedangkan di Kabupaten Madiun dan Nganjuk masih terdapat beberapa lahan yang belum dapat dibebaskan karena belum mendapat persetujuan dari pemilik lahan dan sedang proses gugat di pengadilan setempat. 

Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus mengupayakan pembebasan lahan secepatnya. Sehingga pembangunan jalan tol Solo-Kertosono yang merupakan bagian dari tol Trans Jawa sepanjang 615 kilometer dapat selesai pada akhir tahun 2017. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017