Sumenep (Antara Jatim) - Bupati Sumenep A Busyro Karim meminta wartawan setempat ikut menangkal berita palsu dan terus berupaya konsisten menyajikan informasi yang akurat dan objektif.

"Kalau wartawan ikut-ikutan menyebarkan berita palsu tentunya akan lebih membahayakan dan meracuni kehidupan masyarakat," ujarnya dalam dialog publik yang digagas pengurus PWI Sumenep, Jawa Timur, Rabu.

Ia menjelaskan, saat ini berita palsu dan penyebarannya dengan mudah masuk dan kadang kala diterima oleh masyarakat layaknya informasi yang akurat.

Kondisi tersebut tentunya akan semakin parah, jika wartawan sebagai kalangan profesional itu malah berperan serta menyebarkan berita palsu.

"Kami berharap wartawan di Sumenep menjadi pelopor untuk menangkal berita palsu. Jangan khianati tugas suci dan mulia wartawan, yakni penyampai informasi yang akurat dan riil," kata Busyro, menerangkan.

Ia juga berharap insan pers bisa bersinergi dengan pemerintah daerah, utamanya dalam menumbuhkembangkan semangat warga untuk membangun daerahnya.

Insan pers dan pemerintah daerah layaknya dua mata uang yang tak bisa dipisahkan, karena saling membutuhkan.

Pemerintah daerah merupakan salah satu lembaga yang bisa menyediakan informasi publik yang dibutuhkan insan pers.

"Dalam konteks itu, sinergi pemerintah daerah dengan pers tidak bisa dielakkan. Saling membutuhkan dengan tetap menghormati tugas dan perannya masing-masing," ujarnya.

Busyro menilai wartawan dengan karya jurnalistiknya merupakan "matahari" bagi masyarakat, jika memberikan dan menyampaikan informasi yang akurat dan objektif.

"Kami di pemerintah daerah tidak melarang wartawan untuk mengkritik kinerja maupun program kami. Namun, tolong harus proporsional, objektif, dan mencerahkan masyarakat," katanya.

Pada Rabu ini, PWI Sumenep menggelar dialog publik bertema: "Sinergi Pers dalam Pembangunan Daerah" dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2017 dan HUT ke-71 PWI. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017