Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perikanan dan Kelautan setempat fokus meningkatkan kualitas pelabuhan perikanan yang tersebar di sejumlah kota dan kabupaten di wilayahnya.

"Kualitas pelabuhan perikanan akan sangat mempengaruhi ekspor ikan," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur Heru Tjahjono kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, pelabuhan yang sehat dipastikan berdampak bagi kualitas ikan sehingga bisa diterima di pasar luar negeri, termasuk sesuai dengan standar internasional seperti halnya permintaan Uni Eropa.

Sejumlah pelabuhan perikanan yang dikembangkan yakni Pelabuhan Muncar di  Banyuwangi, Pelabuhan Tamperan di Pacitan, Pelabuhan Tambak Rejo di Blitar, Pelabuhan Bulu di Tuban, Pelabuhan Mayangan di Probolinggo, Pelabuhan Pasongsongan di Madura, Pelabuhan Paiton di Probolinggo dan Pondok Dadap di Blitar.

Untuk mewujudkannya, Pemprov Jatim menyediakan anggaran sebesar Rp240 miliar untuk pengembangan dan pembangunan pelabuhan perikanan, yang terdiri dari pengembangan pelabuhan sebesar Rp190 miliar dan pembangunan pelabuhan baru sebesar Rp50 miliar.

"Pelabuhan baru itu Popoh di Tulungagung dan Pelabuhan Grajagan di Banyuwangi," ucap mantan Bupati Tulungagung dua periode tersebut.

Anggaran sebesar itu, kata dia,, diakui memang tidak bisa menuntaskan keseluruhan pembangunan sehingga akan diselesaikan secara bertahap.

Penguatan kualitas ikan dilakukan pengembangan pelabuhan secara keseluruhan, mulai fasilitas hingga tata cara beraktivitas di dalamnya, seperti memasukkan ikan dengan cara benar sampai bagaimana memegang ikan agar tidak rusak.

Perbaikan fasilitas di pelabuhan perikanan, lanjut dia, meliputi gedung pengepakan ikan, pengadaan "cold storage', rumah singgah nelayan, kantor pelabuhan itu sendiri dan pasar ikan.

"Untuk memenuhi standar internasional diwajibkan tempat pelelangan ikan (TPI) lantainya harus bersih, alat angkut keranjang dari plastik standar Uni Eropa, 'cold storage', kelengkapan nelayan dan airnya bersih," katanya.

Sementara itu, produksi ikan di Jatim terdiri dari ikan tangkap dan ikan budidaya, dengan rincian produksi ikan tangkap sebesar 363 ribu ton per tahun pada 2016 dan ditarget 417 ribu ton pada 2017.

Kemudian untuk ikan budidaya, produksinya mencapai sebesar 973 ribu ton ikan pada 2016 dan ditarget 1,1 juta ton pada 2017. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017