Bondowoso (Antara Jatim) - Sekitar 222,5 hektare (ha) lahan pertanian tanaman padi di Desa Lombok Kulon, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur akan disertifikat organik karena memiliki potensi bagus bila dibandingkan dengan desa lainnya.

"Dari sekitar 222,5 hektare luasan lahan pertanian tanaman padi di Kecamatan Wonosari, itu sampai saat ini baru sekitar 110 hekatre sawah yang sudah memiliki sertifikat organik nasional yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikat Organik Seloliman," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Pemerintah Kabupaten Bondowoso Munandar di Bondowoso, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa ratusan hektare pertanian padi di desa, itu memiliki potensi pertanian organik yang lebih bagus karena letaknya merupakan kawasan hulu sungai sehingga banyak mata air murni.

Oleh karena itu, katanya, karena sampai saat ini masih seluas 110 hektare yang bersertifikat organik selanjutnya secara bertahap pemerintah daerah akan organikkan semua areal pertanian tanaman padi yang ada di desa tersebut.

Tidak hanya di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, lanjut dia, Dinas Pertanian dan Kehutanan Bondowoso juga mulai mengembangkan di desa lainnya yang juga berpotensi sebagai lahan pertanian organik, yakni di Desa Sulek, Kecamatan Tlogosari dan Desa Andungsari, Kecamatan Pakem.

"Untuk mengembangkan sebagai lahan pertanian organik di dua desa itu berpotensi menuju organik murni dan kami sudah melakukan surve lokasi. Dan di dua desa tersebut sangat memungkin dikembangkan organik, insya Allah tahun ini kami akan mulai menggarapnya," ucapnya.

Ia menambahkan, di Kota Tapai itu sangat berpotensi untuk dikembangkan pertanian organik mengingat Bondowoso merupakan daerah hulu sungai sehingga tersedia banyak sumber air bebas pestisida.

"Selain itu kabupaten ini juga merupakan daerah populasi ternak sapi tertinggi di Jawa Timur, sehingga bahan baku pupuk organik sangat mudah untuk diperoleh dan tidak akan kehabisan bahan baku," tuturnya.(*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017