Malang, (Antara Jatim) - Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur berkomitmen akan mendampingi warga eks gelandangan dan pengemis yang kini tinggal di kawasan (perkampungan baru), Desaku Menanti, di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
    
Komitmen IAI tersebut diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, di lokasi Desaku Menanti, Jumat.
    
IAI berkomitmen untuk mendampingi warga dalam mengembangkan usaha mereka setelah dientaskan dari jalanan. Warga eks gelandangan dan pengemis yang tinggal di Desaku Menanti sebanyak 35 kepala keluarga (KK).
    
"Pendampingan bakal lebih banyak diberikan kepada warga untuk menghidupkan kemampuan individu dalam mengembangkan jenis usaha yang tengah dipelajari. IAI akan menjadi mediator bagi para warga hingga ke pasar usaha," kata Ketua IAI Wilayah Jawa Timur Tjiptohadi Sawarjuno.
    
Ia mengemukakan Desaku Menanti sebagai tempat percontohan bahwa setiap orang punya kemampuan untuk bisa berkembang. Hanya saja, secara teknis, pendampingan terhadap warga di Desaku Menanti itu akan dilakukan oleh IAI Komesariat  Malang.
    
Ketua IAI Komesariat Malang Puji Handayati mengatakan pihaknya akan menambah sinergi yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dan Dinas Sosial (Dinsos) setempat kepada para warga.
    
"Sejak awal kami memang tertarik utnuk berperan serta dalam pengembangan warga Desaku Menanti. Ilmu yang kami miliki bisa ditularkan lewat manajemen kepada warga. Sudah banyak pengembangan di sini, tapi masih parsial, sekarang bagaimana caranya agar yang sudah ada ini dilanjutkan. Jangan sampai alat-alat yang sudah diberikan (untuk usaha) menumpuk begitu saja," urainya.
    
Puji mengatakan salah satu pendampingan yang akan diberikan adalah bagaimana cara memasarkan produk makanan dan minuman warga di kawasan tersebut. IAI juga akan memberikan pendampingan dari sisi kualitas produk, pengembangan potensi usaha, dan pemasaran. "Kami juga punya jaringan yang cukup luas dengan industri," paparnya.
    
Sementara itu, berbagai produk yang dihasilkan warga Desaku Menanti juga dipamerkan, seperti industri usaha pembuatan kripik dan krupuk, serta aneka produk makanan. Untuk harga, produk buatan warga tersebut dijual dengan harga terjangkau dan lebih murah dari pedagang atau produsen lainnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017