Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, segera membuka dapur umum untuk membantu korban banjir kalau memang Bengawan Solo di daerah setempat meluap yang mengakibatkan warga mengungsi.
    
"Kalau memang banjir melanda yang mengakibatkan warga mengungsi kami akan langsung membuka dapur umum," kata kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Bojonegoro Slamet, di Bojonegoro, Kamis.
    
Di dalam menangani dapur umum, pihaknya sudah menyiapkan beras 1,38 ton, sisa dari stok beras dalam menangani korban bencana tahun lalu.
    
Selain itu, lanjut dia, juga disediakan anggaran Rp20 juta yang akan dimanfaatkan antara lain, untuk memberi honor tenaga kerja dapur umum dari anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana).
    
"Kami biasanya mengerahkan 25 anggota Tagana untuk menangani dapur umum dengan kemampuan membuat sekitar 15.000 bungkus per hari," katanya.
    
Ia menambahkan kalau memang beras untuk dapur umum masih kurang akan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
    
"Di BPBD masih tersedia stok beras, juga berbagai bahan makanan lainnya," tambahnya.
    
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, sebelumnya, memperkirakan banjir yang akan terjadi di daerahnya akan masuk siaga II/kuning, disebabkan banjir di daerah hulu.
    
Bahkan, lanjut dia, ketinggian banjir bisa lebih besar lagi, kalau dalam dua hari ini terjadi hujan di daerah hulu dan lokal.
    
"Air banjir Bengawan Solo di daerah hulu Jurug, Solo, Jawa Tengah dan Ngawi, akan sampai Bojonegoro dua hari lagi," jelas dia.
    
Oleh karena itu, ia menginstruksikan seluruh camat yang daerahnya dilalui Bengawan Solo untuk segera menginformasikan kepada masyarakat terkait kenaikan signifikan air Bengawan Solo.
    
Selain itu, lanjut dia, juga mempersiapkan lokasi pengungsian dan dapur komunitas dan melakukan inventaris kerusakan yang ditimbulkan dampak banjir, mulai tanggul, pintu air juga lainnya.
    
"Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo," ucapnya menegaskan.
    
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, mencapai 8,00 meter (siaga III/merah), pukul 18.00 WIB.
    
Sedangkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro dalam waktu bersamaan 12,30 meter.
    
"Kenaikan air Bengawan Solo di Ngawi sangat cepat," kata Petugas UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi Andik.  (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017