Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya M. Asfar menyebut ada dua nama kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang layak sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat pada 2018.

"Ada dua kader yang layak, yaitu Bupati Bojonegoro Suyoto dan mantan Bupati Lamongan Masfuk," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.

Kendati demikian, PAN harus mencari kawan koalisi partai politik lain untuk mendorong kadernya sebagai orang nomor dua di Pemerintahan Provinsi Jatim karena tidak cukupnya kursi mengusung pasangan sendiri.

"Bisa menjadi pasangan Gus Ipul, Khofifah atau Risma yang mempunyai kans jadi calon Gubernur Jatim," ucapnya.

Selain nama Kang Yoto, sapaan akrab Suyoto, saat ini bermunculan sejumlah nama yang layak dijadikan pasangan, seperti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Batu Edy Rumpoko, atau Wali Kota Malang Mohammad Anton.

Di sisi lain, nama Kang Yoto muncul sebagai kandidat karena akhir masa jabatannya akan berakhir sama dengan era Pilkada Jatim, serta sejumlah program yang dinilai berhasil menjadikan Bojonegoro menjadi kabupaten berprestasi.

Pada sebuah kesempatan di Surabaya, Suyoto menyampaikan ada beberapa strategi yang menjadi kunci kebijakan untuk mengantar capaian pertumbuhan ekonomi, yakni bagaimana sektor minyak dan gas (migas) membawa dampak eksplorasi dan eksploitasi migas di Bojonegoro pada kesejahtaraan rakyat.

"Caranya dengan optimalisasi potensi lokal, baik tenaga kerja, barang maupun kesempatan bisnis bagi pengusaha lokal. Ini ditunjukkan dengan penerbitan Perda 23 tahun 2011 tentang Optimalisasi Potensi  Lokal," katanya.

Selain itu, lanjut dia, ia memastikan semua pendapatan migas hanya untuk belanja yang akan berdampak pada pertumbuhan berkelanjutan, yaitu penguatan sumber daya manusia, infrastruktur yang relevan bagi pertumbuhan pembangunan dan penguatan fiskal dalam jangka panjang.

"Di dalamnya ada investasi sektor keuangan, dan pembentukan dana abadi," ucap mantan ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN Jatim tersebut.

Sedangkan di sektor wisata dan jasa, kata dia, tumbuh cukup baik dengan adanya kebijakan pemberian insentif investasi bagi para pengusaha yang membuka usaha padat karya di pedesaan yang menjadi kantong kemiskinan sehingga terbukti membuahkan hasil.

Bupati dua periode tersebut mengaku yakin Bojonegoro yang sejak zaman kolonial daerah termiskin, selalu banjir, kekeringan, dengan sumber daya manusia rendah, namun kini perlahan lahan semakin baik. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017