Bojonegoro (Antara Jatim)- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, meminta tim penanggulangan bencana di daerah hilir Jatim meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo.
    
"Kami minta daerah hilir Jatim meningkatkan kewaspadaan, sebab ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim, naik sejak sehari lalu," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro, Selasa.
    
Menurut dia, kenaikan air Bengawan Solo di hilir Jatim, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan,  dipengaruhi hujan deras yang terjadi di Ngawi dan sekitarnya dua hari lalu, selain juga hujan lokal.
    
"Hujan di wilayah Ngawi cukup deras dengan durasi cukup lama, sehingga dengan cepat menambah debit Bengawan Solo di hilir," ucapnya menambahkan.
    
Sesuai data, katanya, ketinggian air di Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, masuk siaga I (hijau) dengan ketinggian masing-masing 7,14 meter, 5,05 meter, 3,80 meter dan 1,74 meter.
    
Namun, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro masih belum masuk siaga dengan ketingian 12,70 meter, Selasa pukul 09.00 WIB.
    
"Ketinggian air di Bojonegoro belum siaga, tetapi ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim masih terus merangkak naik," ucapnya menegaskan.
    
Yang jelas, katanya, kondisi Bengawan Solo cukup rawan apabila hari ini di daerah hulu Ngawi, juga Solo, Jawa Tengah, terjadi hujan deras yang bisa menambah debit Bengawan Solo di hilir Jatim.
    
Meskipun, lanjut dia, sekarang Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, tidak terjadi banjir.
    
Tetapi, kata dia, kalau di daerah hulu Ngawi, juga Jawa Tengah, termasuk lokal tidak terjadi hujan maka ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jatim, akan berangsur-angsur surut.
    
"Ketinggian air Bengawan Solo di Ngawi, ada penurunan tetapi sedikit. Ketinggian sekarang 5,60 meter pukul 09.00 WIB, sebelumnya satu jam lalu sempat 5,65 meter," jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik menambahkan.
    
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menambahkan kewaspadaan menghadapi ancaman luapan Bengawan Solo juga banjir bandang tetap dilakukan.
    
"BPBD belum mencabut status siaga menghadapi ancaman bencana banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang, termasuk bencana tanah longsor selama musim hujan," tandasnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017