Situbondo (Antara Jatim) - Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Situbondo, Jawa Timur, mengemukakan bahwa angin kencang disertai hujan lebat membuat pohon berukuran besar di jalur Pantura tumbang dan menyebabkan arus lalu lintas dari arah Surbaya dan sebaliknya macet total hingga satu jam.

"Hujan yang disertai angin kencang pada sore menjelang petang tadi telah merobohkan pohon asam di Jalur Pantura Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, roboh dan melintang ke jalan raya," kata Koordinator Pusat Pengedalian Operasional (Pusdal Ops) BPBD Situbondo, Puriyono di Situbondo, Kamis malam.

Akibat pohon tumbang yang melintang ke jalan raya, lanjut dia, membuat arus lalu lintas di Jalur Pantura Situbondo dari arah Surabaya maupun dari arah Banyuwangi sempat macet hingga hampir satu jam dengan panjang kemacetan sekitar 1 km.

Setelah mendapatkan informasi pohon tumbang itu, katanya, petugas Pusdal Ops BPBD dan kepolisian lalu lintas serta dibantu oleh warga sekitar bersama-sama mengevakuasi pohon asam berukuran besar itu menggunakan mesin pemotong.

"Pohon asam yang usianya diperkirakan ratusan tahun dan lapuk ini kata warga nyaris mengenai sebuah bus yang melintas di lokasi kejadian," katanya.

Ia mengatakan, setelah pohon asam yang menutup seluruh badan jalan berhasil dievakuasi, arus lalu lintas di jalur Pantura kembali normal.

Menurut dia, ditempat berbeda dan waktu yang hampir bersamaan pohon tumbang juga terjadi di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, dan ranting pohon yang tumbang di sekitar pasar itu mengenai kabel listrik milik PLN.

"Untuk pohon tumbang yang di dekat pasar sampai saat ini masih proses evakuasi karena tadi masih menunggu petugas dari PLN sebab ada kabel listrik yang terkena ranting pohon," paparnya.

Ia mengimbau kepada pengendara roda dua maupun roda empat agar tetap berhati-hati saat melintas di Jalur Pantura Situbondo, mengingat di sepanjang jalan diperkirakan masih banyak pohon asam yang rawan tumbang karena usianya sudah tua. (*) 
Video oleh : Novi H

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017