Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 1.097 buku terkumpul dalam gerakan massal Orang tua murid menyumbang buku yang dilakukan di SDN 1 Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur demi mencukupi buku di sekolah tersebut.

Kepala Sekolah SDN Wiyung 1 Surabaya Trubus SPd, MPd, di Surabaya, Selasa mengatakan gerakan itu dilakukan karena melihat minat baca siswa yang meningkat dratis. Selain itu kebutuhan buku bacaan terus meningkat.

"Minat baca yang meningkat itu terjadi setelah kami mengikuti pelatihan tentang literasi dari USAID PRIORITAS, praktis sekolah ini menerapkan literasi hingga ke pembelajaran," kata Trubus.

Namun meningkatnya minat baca membuat buku yang ada tak mencukupi. Kondisi ini kemudian disampaikannya di forum rapat dengan komite sekolah untuk dipecahkan bersama.

“Jangan sampai kekurangan buku bacaan di sekolah ini menghambat minat baca siswa untuk membaca,” ungkap Trubus.

Dari forum rapat dengan komite sekolah itulah, kata dia, kemudian komite sekolah menyampaikan permasalahan kekurangan buku bacaan kepada wali murid. Dan ternyat wali murid tergerak untuk menyumbangkan buku secara massal.

“Mereka menganggap kondisi kekurangan buku bacaan ini harus segera diatasi karena mereka sudah merasakan bagaimana anak-anak mereka sekarang bergairah dalam membaca buku di sekolah maupun di rumah,” terang Trubus.

Dia mengatakan dari gerakan massal orangtua menyumbang buku ini berhasil mengumpulkan 1.097 buku atau 12 persen dari jumlah total buku yang ada sekarang.

pustakawan SDN Wiyung 1, Hendrik Anandra Setiawan, menambahkan koleksi buku sebelum sumbangan dari orangtua berjumlah 7.965 eksemplar. Sekarang sudah mencapai 9.062 eksemplar.

“Kalau sekolah harus membeli sebanyak itu sepertinya tidak mungkin. Gerakan massal orangtua menyumbang buku dengan kesadaran sendiri dan tanpa paksaan ini menurut kami luar biasa dan bisa mengatasi kekurangan buku di sekolah ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah SDN Wiyung 1 Imam Basuki menegaskan keinginan menyumbang buku tersebut merupakan bentuk kepedulian orang tua kepada anak-anaknya.

“Buku dari pemerintah terbatas, baik dari segi jumlah maupun jenisnya. Sementara seiring dengan meningkatnya minat baca anak, kebutuhan buku juga mengalami peningkatan. Kami terpicu untuk menyumbang buku demi kebutuhan anak-anak juga,” terang Imam.

Dia menegaskan, buku yang disumbangkan pun jenisnya bermacam-macam dan tidak harus baru. Yang penting buku tersebut masih bagus dan layak dibaca oleh anak-anak. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017