Madiun (Antara Jatim) - Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur
berkomitmen memberantas berita "hoax" atau palsu yang dinilai banyak
merugikan kehidupan masyarakat di berbagai bidang, termasuk pendidikan.


Ketua PW IPNU Jawa Timur Haikal Atiq Zamzami di Madiun, Jumat, mengatakan bahwa
banyaknya orang saat ini, terlebih para kaum remaja dan pelajar, yang
menjadi korban berita hoax, telah membuat IPNU Jawa Timur prihatin dan
bersikap tegas agar informasi palsu tersebut dapat diberantas dan
dihindari.


Melalui keprihatinan yang mendalam tersebut, pihaknya akan
menyelenggarakan Deklarasi Pelajar Anti-Hoax di gedung pertemuan Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Madiun pada hari Sabtu (14/1).


"Kami memiliki kesadaran literasi yang sangat kurang. Diharapkan
kegiatan ini (deklarasi) bisa meningkatkan kecerdasan dalam melakukan
verifikasi apapun yang dibaca di media sosial atau situs "online" yang
banyak bermunculan saat ini," ujar Haikal.


Menurut dia, deklarasi tersebut sangat penting karena selain
dihadiri oleh seluruh utusan Pimpinan Cabang IPNU se-Jawa Timur ini juga
dihadiri oleh utusan sekolah-sekolah di seluruh Jawa Timur.


Selain itu, sesuai dengan rencana, Deklarasi Pelajar Anti-Hoax
tersebut juga akan dihadiri oleh perwakilan Komisi Penyiaran Indonesia
Daerah (KPID) Jatim, Kominfo Jatim, LTN NU Jatim, dan beberapa media
regional di Jawa Timur.


Ia berharap kegiatan tersebut mampu menjadi bagian nyata dari upaya
pemerintah untuk memberantas berita hoax dan fitnah yang cukup
meresahkan dan mengganggu keutuhan NKRI.


Upaya pemberantasan hoax oleh pemerintah tersebut dilakukan dengan
memblokir sejumlah situs, media "online" abal-abal, ataupun akun media
sosial yang berisi hoax atau fitnah ataupun berita bohong.


Sisi lain, pemerintah dibantu oleh komunitas masyarakat anti-"hoax"
juga terus melakukan sosialisasi untuk memerangi berita "hoax" agar
masyarakat Indonesia dapat menggunakan media sosial dan internet dengan
bijaksana.(*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017