Sidoarjo (Antara Jatim) - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, meminta kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat untuk memfilter tayangan televisi kabel yang mengarah pada ajaran garis keras dan anti-toleransi.

Ketua GP Ansor Sidoarjo, H Rizza Ali Faizin, Jumat, mengatakan, tayangan tersebut dinilai meresahkan masyarakat, khususnya untuk kesatuan dan persatuan bangsa. "Maraknya tayangan melalui media televisi kabel yang mengarah ke ajaran garis keras dan anti-toleransi sangat meresahkan masyarakat belakangan ini," katanya.

Untuk itu, GP Ansor Sidoarjo meminta KPI untuk memfilter tayangan dan menindak tegas media tersebut agar masyarakat tidak terpengaruh dengan tayangan yang mengarah ke ajaran mereka.

Menurut dia, tayangan televisi kabel sudah liar dalam melakukan penyiaran, karena banyak tayangan yang berbau aliran garis keras dan anti-toleran dengan menggunakan logo Islam.

"Tayangan tersebut sangat membahayakan NKRI. Untuk itu, kami sarankan kepada KPI pusat agar menindak tegas dan memfilter ulang siarannya, sehingga muatannya tidak provokatif, penuh kebencian dan membahayakan kesatuan, persatuan bangsa," katanya dalam siaran pers.

Rizza menyebutkan bahwa masyarakat saat ini hampir 80 persen mengamati media sosial (medsos). Hal ini sangat membayakan dengan adanya paham yang dibawa oleh medsos tersebut jika masyarakat tidak pandai-pandai memperhatikan kontennya.

"Konten yang berbau aliran radikal dan anti-toleran itu bisa mempengaruhi pola pikir masyarakat awam dan membahayakan NKRI. Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat luas terutama warga Nahdliyin agar berhati-hati dalam menyaksikan atau melihat tayangan atau konten yang mengarah ke aliran tersebut," katanya.

Supaya, tidak terpengaruh dengan dengan ajaran radikal, Rizza menyarankan kepada masyarakat khususnya warga Nahdliyin sebaiknya menyaksikan tayangan yang menyuguhkan konten Islami, menebar kedamaian dan menginspirasi.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017