Madiun (Antara Jatim) - Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Anang Sulistiyono menyatakan pihaknya akan terus memantau  harga komoditas cabai rawit merah di pasaran yang fluktuatif.

"Harga cabai rawit yang cepat mengalami perubahan dan cenderung naik, harus terus dipantau. Saat ini harga cabai rawit merah di pasar tradisional Kabupaten Madiun mencapai Rp90 ribu bahkan hingga mendekati Rp100 ribu per kilogram," ujar Anang kepada wartawan, Selasa.

Menurut dia, fluktuasi negatif harga semua jenis cabai tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Madiun, namun hampir di semua daerah di Indonesia.

"Hal itu karena ada dua hal yang mempengaruhi untuk di Kabupaten Madiun. Yakni faktor cuaca sehingga banyak petani cabai gagal panen dan faktor pasokan ke Madiun yang berkurang karena stok petani minim akibat gagal panen," kata dia. 

Kedua faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain. Kondisi itu masih ditambah dengan kebutuhan masyarakat yang ukup tinggi setelah momentum Natal dan tahun baru 2017. Hal tersebut yang membuat harga cabai melonjak. 

Sisi lain, Kabupaten Madiun bukan merupakan daerah penghasil sehingga harga cabai di wilayah setempat juga dipengaruhi oleh biaya distribusi dan lancar-tidaknya distribusi antardaerah.

"Dengan kata lain, kenaikan harga tersebut murni karena pengaruh pasar. Dan diharapkan harga segera turun seiring meningkatkan pasokan dan menurunnya permintaan pasar setelah momentum hari raya Natal 2016 dan tahun baru 2017," katanya. 

Untuk menangani hal tersebut, selain intensif melakukan pematauan di pasar tradisional, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bulog Madiun. Jika keadaan telah cukup parah, bisa saja akan dilakukan operasi pasar.

Sementara, tingginya harga cabai tidak hanya dikeluhkan oleh konsumen, namun juga oleh pedagang. Pedagang cabai di Pasar Caruban Baru, Kabupaten Madiun, Suratmi mengaku penjualan cabai merosot akibat harganya yang terus naik.

"Saya tidak berani kulakan banyak, sebab selalu tidak habis, busuk, dan malah rugi. Yang beli juga berkurang," kata Ratmi.

Ia menjelaskan biasanya kulakan hingga 20 kilogram dalam sekali kiriman. Kini sejak harga naik, hanya kulakan 10 kilogram saja. Dalam sehari biasanya bisa laku hingga 15 kilogram, kini menyusut hanya 5 kilogram saja.

Terpantau di pasar setempat, harga cabai keriting naik dari sekitar Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram, cabai merah besar dari Rp32 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah berkisar antara Rp92 ribu hingga Rp95 ribu per kilogram. (*)





Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017