Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, akan mengembangkan jambu air di 16 desa di Kecamatan Padangan, dengan mengalokasikan anggaran Rp160 juta dari APBD 2017 untuk menjadikan wilayah setempat memiliki produk unggulan.
    
"Pengembangan jambu air kami lakukan bekerja sama dengan perkebunan Kraton Nursery Solo, yang berhasil mengembangkan jambu air," kata Camat Padangan, Bojonegoro Farid, di Bojonegoro, Senin.
    
Menurut dia, kerja sama dengan perkebunan Kraton Nursery Solo tidak hanya sebatas pembelian benih jambu air, tetapi juga pembinaan teknis terkait tanaman jambu merah yang ditanam di daerahnya.
    
"Sesuai kesepakatan dengan perusahaan perkebunan itu tidak hanya sekedar membeli benih, tetapi memberikan bimbingan teknis sampai pohon jambu air di daerah kami benar-benar menghasilkan," ucapnya menegaskan.
    
Alokasi anggaran Rp160 juta, lanjut dia, akan dimanfaatkan untuk pengadaan benih jambu air dari perusahaan perkebunan Kraton Nursery Solo.
    
"Benih jambu air nantinya akan kami bagikan untuk 16 desa di Kecamatan Padangan. Perhitungannya Rp10 juta per desa," ucapnya.
    
Dari gambaran yang diperoleh, menurut dia, tanaman jambu air dengan usia berkisar 8-9 bulan sudah berbuah dengan waktu panen tiga kali setahun.
    
"Saat ini harganya Rp35.000 per kilogramnya," ucapnya.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan dua kepala desa di daerahnya sudah pernah diajak studi banding ke perkebunan Kraton Nursery Solo untuk mengetahui secara langsung pengembangan jambu air di daerah setempat.
    
Studi banding dilakukan karena sebelumnya diketahui ada warga  Kecamatan Padangan, yang menanam jambu air dengan hasil yang memuaskan.
    
"Jambu air yang ditanam di atas tanah warga seluas 2.500 meter persegi bisa menghasilkan Rp30 juta sekali panen," tandasnya.
    
Ia menambahkan pengembangan jambu air di daerahnya itu juga untuk mendukung pariwisata kuliner dengan banyaknya berdiri sejumlah rumah makan.
    
"Kalau pengunjung dari luar untuk bisa membawa pulang oleh-oleh ya, salah satunya membeli jambu air langsung ke rumah warga," ucapnya menambahkan.
    
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari mendukung sepenuhnya pengembangan jambu air di 16 desa di Kecamatan Padangan, karena berbeda dengan pengembangan jambu lainnya yang sudah ada di Kecamatan Trucuk.
    
"Pengembangan tanaman jambu di Kecamatan Trucuk, berupa jambu kristal dengan hasil yang bagus. Kalau jenis jambunya sama bisa over produksi sehingga harga akan jatuh," katanya menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017