Bondowoso (Antara Jatim) - Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur mengimbau kepada seluruh masyarakat waspada terjadinya angin kencang dan angin puting beliung.

"Selain rawan bencana longsor dan banjir, seluruh wilayah di Kabupaten Bondowoso juga sangat berpotensi terjadi angin kencang dan angin puting beliung pada musim hujan tahun ini," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bondowoso, Kukuh Triatmoko di Bondowoso, Jumat.

Ia mengemukakan pada Rabu 13/12 sebuah pohon besar di Desa Sumber Canting, Kecamatan Wringin, tumbang dan menimpa satu rumah milik warga akibat diterjang angin kencang yang datang secara tiba-tiba.

Tumbangnya pohon berukuran besar itu, kata dia selain dikarenakan usia pohon sudah tua, di kawasan tersebut sebelumnya juga diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi disertai angin kencang selama beberapa jam.

"Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja rumah yang berada persis di bawah pohon rusak parah karena tertimpa pohon berukuran besar," katanya.

Kukuh menjelaskan intensitas hujan yang tinggi dan disertai angin kencang selama ini seringkali terjadi, dan hal tersebut sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2017.

Dari data BPBD Bondowoso, lanjut dia tercatat lima titik bencana alam yang terjadi sejak November 2016, di antaranya 3 November angin puting beliung terjadi di Desa Sulek Kecamatan Tlogosari dan mengakibatkan beberapa pohon besar tumbang dan tiga rumah penduduk rusak sedang.

Pada 13 November angin kencang juga mengakibatkan delapan rumah warga rusak di Desa Sumber Pandan, Kecamatan Grujugan. Sedangkan 19 November angin puting beliung kembali menerjang delapan rumah warga di Desa Dawuhan, Kecamatan Grujugan dan rumah warga mengalami rusak ringan dan sedang.

"Petugas kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang daerahnya banyak pohon yang besar dan tinggi agar terus waspada jika terjadi hujan intensitas tinggi di wilayahnya, dan menurut saya masyarakat sudah mulai paham dan mengerti harus berbuat apa ketika hujan dan disertai angin," ucapnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016