Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mengimbau warganya untuk menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing menyusul masih tingginya harga komoditas tersebut di pasaran. 

"Kami sangat mendukung anjuran Pak Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto agar warga Kota Madiun menanam cabai di halaman rumah. Upaya itu sangat tepat di tengah kondisi harga cabai yang masih tinggi, minimal dapat mencukupi kebutuhan cabai bagi keluarga sendiri," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madiun Sudandi di Madiun, Rabu.

Menurut dia, dengan menanam sendiri tanaman cabai di pekarangan rumah, warga tidak akan disulitkan dengan harga komoditas cabai di pasaran saat ini yang terus melambung. Hal itu mengingat cabai merupakan bumbu dapur vital yang selalu dibutuhkan masyarakat dalam setiap masakan dan makanan.

"Selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dengan menanam cabai sendiri di rumah, syukur-syukur dapat dijual sehingga Kota Madiun bisa mandiri dan tidak lagi tergantung pada daerah lain," kata dia.

Pihaknya membenarkan harga cabai yang masih tinggi di sejumlah pasar tradisional Kota Madiun. Sesuai pantauan harga cabai baik untuk jenis cabai rawit, merah, maupun keriting masih di kisaran Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram.

Bahkan kenaikan harga cabai yang fluktuatif tersebut tercatat telah menyumbang laju inflasi wilayah Kota Madiun pada bulan November 2016 yang mencapai 0,51 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 122,19.

Sudandi menilai, tingginya harga cabai di pasaran tersebut disebabkan karena kondisi iklim saat ini yang cenderung hujan. Tingginya curah hujan tersebut telah membuat petani di sentra produksi mengalami gagal panen. Sehingga pasokan cabai minim, padahal permintaan cenderung tetap.

"Selain itu, tingginya harga cabai juga dipicu karena Kota Madiun bukan daerah penghasil cabai. Karenanya, anjuran Pak Wakil Wali Kota untuk menanam cabai sendiri di rumah sangat tepat," kata dia.

Pihaknya terus melakukan pemantauan komoditas tersebut di pasaran agar stoknya tetap terjaga. Terlebih sebentar lagi memasuki masa menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2017, dimana momentum tersebut membuat harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan.

Sementara, saat ini harga bahan pokok di Kota Madiun terpantau stabil. Seperti beras jenis Bengawan stabil Rp9.000 per kilogram, beras jenis IR 64 Rp8.500 per kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, telur ayam ras Rp17.000 per kilogram, daging sapi Rp100.000 per kilogram, dan daging ayam potong Rp29.000 per kilogram.

Kenaikan justru terpantau pada kentang yang mencapai Rp17.000 per kilogram dari sebelumnya di kisaran Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram, serta wortel naik dari Rp7.000 menjadi Rp9.000 per kilogram. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016