Trenggalek, (Antara Jatim) - Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin memaparkan beberapa strategi kebijakan daerahnya dalam upaya penguatan ekonomi lokal demi menghadapi persaingan global di era pasar terbuka ASEAN.
"Kami saat ini menerapkan trilogi pembangunan yang dijalankan dengan mengedepankan pemerataan baru pertumbuhan (ekonomi)," kata Nur Arifin atau biasa disapa Ipin itu saat menjadi narasumber seminar nasional yang digelar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Selasa.
Dalam seminar nasional dengan tema "Mengusung Potensi Ekonomi Lokal Guna Mendorong Pertumbuhan Daerah dalam Menghadapi Persaingan Global" di Surabaya, Jatim itu, Ipin menekankan pentingnya stabilitas perekonomian rakyat.
Caranya, papar dia, yakni dengan menerapkan kebijakan yang berpihak terhadap perekonomian kecil, terutama sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), petani, peternak maupun nelayan di kawasan pesisir.
"Pemerataan yang dimaksud dengan cara menyiapkan kebijakan yang berpihak. Saya contohkan, seperti halnya kredit pedagang pasar," tuturnya.
Ipin (27) yang juga menjadi wabup termuda itu mencontohkan, saat ini di Trenggalek telah disepakati dan sedang dikaji di pemerintah provinsi tentang pengkoperasian toko modern berjaringan.
Pendekatan kebijakan itu menurut dia sebagai bagian dari penataan pasar tradisional dan toko modern di Trenggalek.
"Kami telah mengkaji bagaimana cara menggulirkan kredit lunak ke petani dan memperluas jangkauan pembinaan koperasi pasar dan kredit lunak yang diperluas untuk mengurangi gerak langkah rentenir," ujarnya.
Wabup Arifin menjelaskan, dalam program tersebut saat ini Pemda Trenggalek memfasilitasi dan menjajaki kemungkinan membantu subsidi bunga.
"Namun, yang diperbuat Pemda sementara ini adalah masih dalam bentuk kerja sama dengan sektor perbankan dan bank daerah," ucapnya.
Dikonfirmasi usai menjadi pemateri, Ipin mengaku secara kebetulan telah bertemu dengan pejabat Bank Indonesia Taufik Saleh di seminar nasional itu, dan sempat berdiskusi mengenai tindak lanjut pengembangan program kredit lunak dimaksud.
"Kami diminta matangkan formatnya dulu, jika dirasa sudah 'oke' akan diluncurkan sama-sama," kata Arifin.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami saat ini menerapkan trilogi pembangunan yang dijalankan dengan mengedepankan pemerataan baru pertumbuhan (ekonomi)," kata Nur Arifin atau biasa disapa Ipin itu saat menjadi narasumber seminar nasional yang digelar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Selasa.
Dalam seminar nasional dengan tema "Mengusung Potensi Ekonomi Lokal Guna Mendorong Pertumbuhan Daerah dalam Menghadapi Persaingan Global" di Surabaya, Jatim itu, Ipin menekankan pentingnya stabilitas perekonomian rakyat.
Caranya, papar dia, yakni dengan menerapkan kebijakan yang berpihak terhadap perekonomian kecil, terutama sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), petani, peternak maupun nelayan di kawasan pesisir.
"Pemerataan yang dimaksud dengan cara menyiapkan kebijakan yang berpihak. Saya contohkan, seperti halnya kredit pedagang pasar," tuturnya.
Ipin (27) yang juga menjadi wabup termuda itu mencontohkan, saat ini di Trenggalek telah disepakati dan sedang dikaji di pemerintah provinsi tentang pengkoperasian toko modern berjaringan.
Pendekatan kebijakan itu menurut dia sebagai bagian dari penataan pasar tradisional dan toko modern di Trenggalek.
"Kami telah mengkaji bagaimana cara menggulirkan kredit lunak ke petani dan memperluas jangkauan pembinaan koperasi pasar dan kredit lunak yang diperluas untuk mengurangi gerak langkah rentenir," ujarnya.
Wabup Arifin menjelaskan, dalam program tersebut saat ini Pemda Trenggalek memfasilitasi dan menjajaki kemungkinan membantu subsidi bunga.
"Namun, yang diperbuat Pemda sementara ini adalah masih dalam bentuk kerja sama dengan sektor perbankan dan bank daerah," ucapnya.
Dikonfirmasi usai menjadi pemateri, Ipin mengaku secara kebetulan telah bertemu dengan pejabat Bank Indonesia Taufik Saleh di seminar nasional itu, dan sempat berdiskusi mengenai tindak lanjut pengembangan program kredit lunak dimaksud.
"Kami diminta matangkan formatnya dulu, jika dirasa sudah 'oke' akan diluncurkan sama-sama," kata Arifin.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016