Blitar (Antara Jatim) - Sejumlah warga di Desa Olak Alen, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terpaksa mengungsi karena tanah retak dan ambles yang terjadi di sekitar rumah mereka.
"Tadi saya ke sana dan banyak longsor susulan, jadi melakukan evakuasi pada warga tersebut," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ganef Rahmawanto saat dikonfirmasi, Kamis malam.
Tanah retak itu menimpa rumah Suyanto (52), hingga halaman depan rumahnya ambles sepanjang 10 meter. Selain itu, kamar mandinya juga miring. Warga lainnya adalah Karnoto (almarhum), halaman dan jalan di depan rumahnya sepanjang 25 meter ambles.
Selain itu, di jalan depan poskamling ambles sepanjang 30 meter dan bangunan pos kamling menjadi miring. Warga lain, Tukinun (46), tembok rumah dan lantainya retak-retak, bangunan dapur miring, sehingga ia sekeluarga tidak berani menempati rumah. Mereka terpaksa pindah tidur di rumah saudara untuk sementara waktu. Kerusakan juga terjadi pada rumah Samsuri (60), dimana dinding dapur rumahnya retak.
Selain menggerus tanah di perumahan warga, retak juga juga terjadi di tanah sekitar sungai tersebut. Di lokasi itu, banyak ditanami kayu sengon serta tanaman bambu.
Ganef mengatakan, tanah retak mulai terjadi sejak 30 November 2016, bersamaan dengan hujan deras. Kondisi itu mengakibatkan tanah menjadi gembur dan retak. Bahkan, tanah bergerak dan terus longsor.
Rumah warga yang tanahnya retak tersebut dekat dengan sungai, yang jaraknya hanya sekitar 5 meter. Kondisi tersebut dinilai oleh BPBD membahayakan, sehingga warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Ganef mengatakan, untuk memperbaiki tanggul sungai dimungkinkan agak sulit, bahkan ketika harus membuat bronjong. Hal itu lebih disebabkan karena tanah yang terus labil, ditambah dengan hujan yang terus terjadi.
"Kalau diperbaiki dengan bronjong itu tidak bisa. Kedalaman sungai hingga 15 meter sehingga sangat curam, sementara longsor terus terjadi," katanya.
Namun, pihaknya sudah memberikan masukan pada warga yang terdampak itu untuk permintaan mengajukan relokasi. Warga yang terdampak bisa mengajukan bantuan pada Bupati.
Pihaknya juga mengimbau warga agar lebih berhati-hati, terutama yang dekat dengan sungai agar tidak mengambil risiko tinggal di dalam rumah, sebab kondisinya sudah mengkhawatirkan. Jika mereka memaksa, dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, aparat Kepolisian Resor Blitar juga sudah meninjau lokasi. Petugas juga melakukan antisipasi serta pendataan warga yang terdampak tanah longsor.
"Tadi, sudah dikonfirmasi oleh petugas dan dari laporan tidak ada korban manusia. Untuk kerugian pun belum dikalkulasi lagi, namun camat juga sudah koordinasi dengan BPBD terkait masalah ini," kata Kepala Subnagian Hubungan Masyarakat Polres Blitar AKP Eny Mayasari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016