Jember (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur akan memperpanjang status siaga darurat bencana di kabupaten setempat yang sudah ditetapkan sejak 1 Oktober hingga 30 November 2016.
"Siaga darurat kemungkinan akan diperpanjang dan bisa saja sampai Desember 2016 karena kabarnya puncak cuaca ekstrim yang melanda Jember pada akhir tahun hingga awal Januari nanti," kata Kepala BPBD Jember Suhanan di Jember, Rabu.
Menurutnya puncak curah hujan terjadi pada November 2016 hingga Januari 2017 dengan intensitas yang cukup tinggi dengan kisaran 200-500 milimeter, sehingga hal ini harus diwaspadai oleh semua pihak.
"Status ini kemungkinan besar diperpanjang jika melihat cuaca yang terus memburuk dalam beberapa hari terakhir, bahkan bencana banjir sudah melanda di sejumlah daerah di Jember," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pihak BPBD Jember telah melakukan sinergi untuk membuat kegiatan terpadu dengan semua satuan kerja dan instansi yang berkaitan dengan kebencanaan, sehingga ada "on call" terpadu selama 24 jam.
"Bahkan, untuk menjaga kegiatan terpadu itu dilakukan shif dengan harapan bisa memantau dengan cepat laporan-laporan bencana dari masyarakat Jember dan tentunya penanganan terhadap bencana di Jember juga bisa dilakukan dengan cepat," tuturnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap sejumlah titik rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor.
"Ada retakan-retakan tanah labil yang berada di lereng gunung berpotensi terjadi tanah longsor, khusunya beberapa daerah yang berada di sabuk Pegunungan Argopuro dan Gunung Raung seperti Kecamatan Arjasa, Jelbuk, Sumberjambe, Silo, Mayang, Sukorambi, Panti hingga Sumberbaru mendapatkan skala prioritas untuk terus dipantau oleh tim BPBD Jember," katanya.
Menurutnya kawasan hilir juga perlu diwaspadai terjadinya banjir pada puncak curah hujan nanti seperti wilayah selatan di Kecamatan Kencong hingga Tempurejo karena ada tiga daerah aliran sungai (DAS) besar yang terus dipantau yakni DAS Tanggul, Bedadung, dan Mayang yang melintasi daerah tersebut.
"Bencana banjir juga sudah menggenangi ratusan rumah warga di Kecamatan Bangsalsari, Balung dan Tanggul pada Senin (28/11) sore, sehingga kami terus melakukan patroli saat hujan deras mengguyur sejumlah kawasan," ujarnya menambahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016