Surabaya (Antara Jatim) - Perusanaan Umum Jasa Tirta I membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) Lodagung di Kabupaten Blitar dengan nilai investasi sekitar Rp40 miliar untuk mengembangkan usaha pengelolaan sumber daya air.
"Sesuai PP 46/2010, PJT I diberikan kewenangan untuk optimalisasi aset yang salah satu asetnya adalah sumber daya air dengan menjadikan PLTM di Lodagung," ujar Kepala Divisi SPAM dan PLTA/PLTM, Vonny C Setiawati saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.
Proyek yang dibangun sejak 1 Agustus 2016 tersebut, kata dia, merupakan kali pertama dilakukan oleh perusahaan secara langsung tanpa ada investasi dari pihak ketiga.
Terletak di Kelurahan Jegu, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, proyek PLTM yang direncanakan menghasilkan listrik sebesar 2x650 kW ini masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan selesai 23 November 2017.
"Jika dihitung energi tahunan maka bisa memproduksi sebesar 9,3 GWh/tahun (capacity factor 83,43 persen)," ucapnya.
Ia menjelaskan, PLTM Lodagung merupakan program pengembangan usaha Perum Jasa Tirta I dalam investasi di bidang energi baru terbarukan dan memanfaatkan potensi tinggi jatuh (gross head) sebesar 12,5 meter di bagian pengambilan saluran irigasi Lodagung.
Air irigasi yang selama ini tersedia sepanjang tahun, lanjut dia, dengan ketersediaan debit sebesar 8,89 – 13,78 meter kubik per detik.
"Air tersebut yang semula digunakan hanya untuk mengairi lahan pertanian dari Kabupaten Blitar hingga Tulungagung, selanjutnya akan dibangkitkan dan dapat menghasilkan tenaga listrik," katanya.
Sementara itu, PLTM Lodagung juga untuk menyukseskan program pemerintah dalam memproduksi listrik 35 ribu MW yang dicanangankan Presiden RI Joko Widodo.
"Selain Lodagung, masih ada banyak potensi lain di wilayah kerja PJT I. Di WS Brantas juga ada di Lodoyo 2, Mrican, Karangkates 4 dan 5, serta Kesamben," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016