Magetan (Antara Jatim) - Jenazah Praka Suyanto (30) anggota Penerbad yang gugur dalam kecelakaan jatuhnya helikopter milik TNI AD di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Selasa, dimakamkan di tempat pemakaman umum di kampung halamannya Desa Subontoro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan.
Pemakaman dilakukan secara militer dan dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat (Danlanumad) Ahmad Yani Semarang Kolonel Cpn Harrison Sitorus.
Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka untuk disalatkan. Keluarga sangat terpukul dengan kejadian yang membuat Praka Suyanto gugur. Bahkan, istri korban, Lina Fitriani, tak kuasa menahan tangis sambil memeluk peti jenazah suaminya.
Usai disalatkan, jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumah duka. Dalam pemakaman tersebut juga dilakukan tembakan salvo sebagai tanda pemakaman dilakukan secara militer.
Danlanumad Ahmad Yani Semarang Kolonel Cpn Harrison Sitorus mengatakan, Praka Suyanto gugur saat bertugas untuk negara. Almarhum layak dimakamkan di taman makam pahlawan.
"Namun karena permintaan keluarga, maka Almarhum dimakamkan di tempat pemakaman umum desa kelahiran," katanya.
Sebelum gugur, Praka Suyanto berdinas di Skadron Udara 21/Sena Puspenerbad di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten. Namun, almarhum selama beberapa bulan terakhir ditugaskan secara berpindah-pindah.
Sesuai informasi keluarga, sebelumnya Praka Suyanto bertugas selama tiga bulan di Bandung, kemudian dua bulan di Semarang, dan terakhir selama satu bulan di Kalimantan hingga akhirnya mengalami kecelakaan.
Almarhum Praka Suyanto merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sukiran dan Sunarsih. Kedua saudara almarhum juga merupakan anggota TNI Angkatan Darat.
Ayah korban Sukiran mengaku sangat kehilangan atas kematian putra keduanya tersebut. Sebelum tragedi helikopter yang ditumpanginya jatuh, Praka Suyanto sempat berkomunikasi melalui telepon dengannya.
"Dalam telepon itu, ia menanyakan kabar kesehatan keluarga di Magetan. Ia juga bercerita katanya akan sekolah ke Amerika dengan biaya dari pemerintah," ujar Sukiran sambil berkaca.
Menurut dia, terakhir bertemu dengan korban adalah pada lebaran tahun 2016. Praka Suyanto berkunjung bersama istri dan anaknya selama tiga hari ke Magetan.
Meski sangat terpukul, keluarga mengaku tabah dengan peristiwa yang membuat Praka Suyanto gugur saat bertugas. Alamrhum meninggalkan seorang istri dan anak laki-laki berusia tiga tahun, Fabian Ahza Mahardika.
Sementara, jenazah Lettu Cpn Ginas Sasmita yang berasal dari Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun akhirnya dimakamkan di Yogyakarta daerah asal istrinya. Hal itu sesuai dengan permintaan dari sang istri.
Seperti diketahui, helikopter Bell-412 EP milik TNI AD mengalami hilang kontak sejak 24 November 2016 dan telah ditemukan jatuh pada 27 November 2016. Saat kecelakaan, heli itu dalam tugas mendorong logistik pasukan pengamanan di daerah perbatasan RI-Malaysia.
Heli Bell-412 tersebut diawaki oleh Lettu Cpn Yohanes Syahputera (pilot/meninggal), Lettu Cpn Abdi Darnain (selamat), Lettu Cpn Ginas Sasmita (meninggal), Sertu Bayu (meninggal), dan Praka Suyanto (meninggal). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016