Bangkalan (Antara Jatim) - Kapolres Bangkalan, Jawa Timur AKBP Anissullah M Ridha menyatakan, para ulama tidak akan ikut berunjuk rasa ke Jakarta pada 2 Desember 2016 dan mereka memilih menggelar istighatsah untuk keselamatan bangsa.

"Ini berdasarkan hasil silaturrahmi informal dengan para kiai, habaib dan pemuka agama yang kami lakukan selama ini," katanya kepada Antara per telepon, Senin sore.

Kapolres menjelaskan, para tokoh agama di wilayah itu juga sepakat agar Kabupaten Bangkalan aman, dan bebas dari praktik anarkisme.

Menurut kapolres, alasan para ulama, mempertimbangkan pengiriman massa ke Jakarta untuk ikut berunjuk rasa pada 2 Desember 2016 itu, karena mempertimbangkan antara manfaat dan mudaratnya.

Selain melakukan komunikasi informal, polisi secara kelembagaan juga telah mempersiapkan pengamanan mengantisipasi aksi 2 Desember 2016 itu.

"Antra lain melakukan apel gabungan antara Polri, Tni, Banser, Dishub, Satpol-PP dan dan para tokoh agama," ucap kapolres.

Ia menjelaskan, apel gabungan dalam rangka membangun komitmen bersama untuk menciptakan situasi kondusif di Bangkalan, serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu, telah digelar pada 23 November 2016.

Selain menggelar apel gabungan untuk persiapan pengamanan unjuk rasa jilid 3, kini Polres Bangkalan juga mulai mensosialisasikan maklumat Polda Jatim tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum.

"Titik tekan dari maklumat itu untuk penanggung jawab dan peserta penyampaian  aspirasi di muka umum untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku," katanya, menjelaskan. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016