Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso (Buwas) menggandeng TNI AL dari jajaran Armatim untuk bekerja sama menangkal narkoba yang dipasok lewat jalur laut.
"Intinya, saya membangun sinergitas dengan Panglima Armada Timur untuk menanggulangi narkotika dan obat-obatan terlarang," ujarnya kepada wartawan setelah memberi ceramah tentang pencegahan narkoba di hadapan ratusan prajurit TNI AL di Makoarmatim, Surabaya, Kamis.
Menurut dia, BNN tidak mempunyai kemampuan untuk mengawasi masalah pasokan narkotika dari jalur laut, karena itu dirinya melibatkan TNI AL untuk menangkal pasokan narkoba dari jalur laut ke wilayah NKRI dan untuk wilayah kelautan di Indonesia Timur menjadi kewenangan Armatim.
"Kami memberi keleluasaan untuk menindak tegas pemasok narkoba yang melakukan perlawanan. Menindak tegas itu bisa dengan cara langsung ditangkap, atau kalau perlu tembak di tempat," tegasnya.
Terkait kerja sama itu, ia mengatakan draft perundangundangan telah diusulkan ke DPR RI agar ke depan TNI bisa terlibat dalam bertindak memerangi narkoba.
"Jadi, saya tidak disalahkan, karena yang berwenang mengesahkan payung hukumnya kan DPR. Selama ini, TNI maupun Polri hanya memback up BNN dalam melakukan razia. Itu untuk berjaga-jaga jika ada oknum TNI ataupun Polri yang terlibat dalam jaringan narkoba, biar langsung ditangani sendiri oleh instansinya masing-masing," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan BNN.
"Ada sesuatu kenapa negara kita diserang narkoba. Ini kan berarti negara kita sedang dihancurkan melalui narkoba. Sebagaimana perang candu di Tiongkok, kita harus mengantisipasi itu. Kalau tidak, ya hancur," katanya.
Untuk itu, Darwanto menyatakan, TNI AL, khususnya di wilayah Koarmatim, siap bekerja sama dengan BNN untuk menumpas peredaran narkoba.
"Jadi, kalau ada informasi akan kita tangkap, kemudian kita serahkan ke BNN atau kepolisian. Kita memiliki alutsista yang bisa dikerahkan untukmemerangi narkoba demi bangsa dan negara," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Intinya, saya membangun sinergitas dengan Panglima Armada Timur untuk menanggulangi narkotika dan obat-obatan terlarang," ujarnya kepada wartawan setelah memberi ceramah tentang pencegahan narkoba di hadapan ratusan prajurit TNI AL di Makoarmatim, Surabaya, Kamis.
Menurut dia, BNN tidak mempunyai kemampuan untuk mengawasi masalah pasokan narkotika dari jalur laut, karena itu dirinya melibatkan TNI AL untuk menangkal pasokan narkoba dari jalur laut ke wilayah NKRI dan untuk wilayah kelautan di Indonesia Timur menjadi kewenangan Armatim.
"Kami memberi keleluasaan untuk menindak tegas pemasok narkoba yang melakukan perlawanan. Menindak tegas itu bisa dengan cara langsung ditangkap, atau kalau perlu tembak di tempat," tegasnya.
Terkait kerja sama itu, ia mengatakan draft perundangundangan telah diusulkan ke DPR RI agar ke depan TNI bisa terlibat dalam bertindak memerangi narkoba.
"Jadi, saya tidak disalahkan, karena yang berwenang mengesahkan payung hukumnya kan DPR. Selama ini, TNI maupun Polri hanya memback up BNN dalam melakukan razia. Itu untuk berjaga-jaga jika ada oknum TNI ataupun Polri yang terlibat dalam jaringan narkoba, biar langsung ditangani sendiri oleh instansinya masing-masing," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan BNN.
"Ada sesuatu kenapa negara kita diserang narkoba. Ini kan berarti negara kita sedang dihancurkan melalui narkoba. Sebagaimana perang candu di Tiongkok, kita harus mengantisipasi itu. Kalau tidak, ya hancur," katanya.
Untuk itu, Darwanto menyatakan, TNI AL, khususnya di wilayah Koarmatim, siap bekerja sama dengan BNN untuk menumpas peredaran narkoba.
"Jadi, kalau ada informasi akan kita tangkap, kemudian kita serahkan ke BNN atau kepolisian. Kita memiliki alutsista yang bisa dikerahkan untukmemerangi narkoba demi bangsa dan negara," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016