Sidoarjo, (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) membongkar bangunan yang ada di sekitar luapan lumpur Lapindo untuk selanjutnya digunakan sebagai lokasi ruang terbuka hijau.

Humas BPLS Hengky Listria Adi, di Sidoarjo, Rabu, mengatakan, pembongkaran ini dilakukan setelah sebelumnya sudah ada sosialisasi kepada pemilik rumah untuk segera meninggalkan lokasi tersebut.

"Pembongkaran bangunan itu dilakukan setelah BPLS memberi tenggat waktu kepada pemilik untuk meninggalkan rumahnya. Kami memulai membongkar bangunan di kawasan lumpur. Pekan lalu sudah kami sosialisasikan," katanya.

Ia mengatakan, bangunan yang dibongkar kebanyakan berada di wilayah Mindi, Kecamatan Porong dimana terdapat bangunan milik pribadi, juga ada bangunan kantor dan instansi.

"Ada sekitar 200 bangunan milik 125 kepala keluarga (KK). Sebagian dari bangunan itu bongkarannya dibeli lagi oleh warga, namun belum juga dibongkar," katanya.

Hengky menambahkan, saat pemerintah membeli lahan dan bangunan milik warga, pemilik bangunan boleh membeli lagi bongkaran rumah dimana sebagian besar bangunan sudah dibongkar oleh warga yang membeli bongkaran bangunan.

"Setelah kawasan itu diratakan dengan tanah, BPLS akan melokalisir kawasan tersebut. Apakah nanti akan dimanfaatkan untuk kolam lumpur atau pendukung wisata lumpur geopark," katanya.

Menurutnya, sebagian lahan yang sudah dibebaskan digunakan untuk lahan terbuka hijau dan kemungkinan besar jika tidak digunakan untuk kolam lumpur, digunakan untuk ruang terbuka hijau.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab) Sidoarjo, Sulaksono mengakui jika ada rencana membuat tempat wisata geopark di kawasan lumpur. Namun, pihaknya masih mematangkan konsep geowisata itu.

"Untuk menjadikan geowisata lumpur, butuh kerjasama antara pemkab dan BPLS. Tim masih bekerja mewujudkan konsep geowisata lumpur," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016