Jember (Antara Jatim) - PT Kereta Api Daerah Operasi 9 Jember melakukan program "Gerakan Untuk Meminimalisir Titik Rawan" (Gumitir) dalam rangka memantau sejumlah titik rawan bencana untuk peningkatan keselamatan perjalanan kereta api di wilayah kerja daerah operasi setempat.

"Hari ini program Gumitir dilakukan di Stasiun Ranuyoso, Kabupaten Lumajang dengan mengecek sejumlah sarana dan prasarana yang dilalui kereta api," kata Manajer Humas PT KAI Daop 9 Lukman Arief di Jember, Rabu.

Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan perjalanan kereta di musim penghujan, lanjut dia, Vice President Daop 9 Jember Rusi Haryono melakukan pengawasan langsung terhadap kegiatan "Gumitir" yang dilaksanakan di emplasemen Stasiun Ranuyoso. 

"Program itu diberi nama 'Gumitir' sebagai jargon karena pegunungan Gumitir yang merupakan perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi berada di wilayah Daop 9 Jember," katanya.

Menurut dia, kegiatan "Gumitir" tersebut merupakan program yang dilakukan oleh Daop 9 yang diikuti oleh pegawai dari lintas unit, misalnya operasi, sinyal telekomunikasi (sintel), Jalan Jembatan (JJ) di wilayah kerja Daop 9 sepanjang Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi.

"Program Gumitir itu dilakukan secara rutin seminggu dua kali dan berpindah tempat dengan fokus keselamatan perjalanan kereta api di wilayah Daop 9 Jember," tuturnya.

Ia menjelaskan sejumlah alat yg diperiksa dan diperbaiki saat dilakukan "Gumitir" adalah alat pemindah jalur, normalisasi saluran air di pinggir rel, lebar jalur kereta (rel), sinyal dan lainnya yang menyangkut keselamatan perjalanan kereta di titik rawan bencana.

"Kegiatan pengecekan jalur kereta itu sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PT KAI, namun pada momentum tertentu seperti musim hujan juga ditingkatkan pengecekan lintas jalur tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Lukman mengatakan program gerakan untuk meminimalisir titik rawan bencana di sepanjang Pasuruan hingga Banyuwangi akan dilakukan secara bertahap selama beberapa hari, sehingga perjalanan kereta api selama musim hujan diharapkan benar-benar aman dilalui.

"Data diDaop 9 Jember tercatat sebanyak 19 titik rawan bencana alam yang tersebar sepanjang Stasiun Pasuruan hingga Banyuwangi di antaranya rawan banjir dan longsor," katanya menambahkan.

Titik rawan bencana longsor berada antara Stasiun Garahan-Mrawan, Stasiun Mrawan-Kalibaru, dan Stasiun Jember-Kalisat, sedangkan titik rawan banjir genangan berada di Stasiun Pasuruan-Bangil, Stasiun Jember-Tanggul, dan Stasiun Rogojampi-Karangasem.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016