Tulungagung (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Jawa Timur optimistis target serapan gabah setara beras sebesar 850 ribu ton selama kurun 2016 terpenuhi, mengacu data serapan hingga akhir Oktober yang telah tercapai sebesar 710 ribu ton.
    
"Bahkan kami cukup yakin tahun ini surplus ya, karena hingga akhir Oktober lalu saja capaian Bulog Jatim sudah 83 persen," kata Wakil Kepala Bulog Divre Jatim Supriyanto kepada Antara di Tulungagung, Kamis.
    
Ia menjelaskan, saat ini dengan sisa waktu dua bulan ini serapan per harinya masih di kisaran 3.000 ton setara beras atau 6.000 setara gabah.
    
Kemampuan serapan diakuinya turun drastis dibanding satu semester pertama 2016 yang rata-rata mencapai 8.000 ton per hari.
    
Namun dengan panen yang masih terus berlangsung dampak penghujan sepanjang tahun ini, Supriyanto mengatakan potensi surplus hingga kisaran satu juta ton serapan gabah setara beras pada kurun 2016 bisa terjadi.
    
"Hitung saja dengan asumsi serapan rata-rata 3.000 ton per hari dengan perhitungan 25 hari sebulan. Masih ada potensi serapan mencapai 150 ribu ton atau bahkan lebih," ujarnya.
    
Saat ini, lanjut Supriyanto, panen raya padi masih berlangsung di sejumlah daerah di Jatim bagian barat, seperti di Kabupaten Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo, Trenggalek dan Madiun.
    
Mengacu tradisi panen yang menurut Supriyanto diawali dari wilayah barat, maka panen raya padi diperkirakan masih akan terus merembet ke wilayah timur.
    
"Cuaca memang ada pengaruh, tapi tidak signifikan. Panen tahun ini hingga akhir semester kedua terus 'lumintu' (bersambung/terus terjadi) sehingga kami yakin target serapan (padi/beras) aman," katanya.
    
Supriyanto mengatakan, Bulog Jatim menyumbang target serapan gabah terbesar dibanding daerah setingkat provinsi lain di Indonesia dengan volume mencapai 30 persen dari total target nasional, yakni sebesar 30 persen dari total 3,9 juta ton secara nasional pada kurun 2016.
    
Dengan cadangan beras saat ini sekitar 400 ribu ton atau mencukupi sediaan pangan hingga Juni 2017.
    
"Tapi cadangan kami rencana akan dikurangi untuk memasok kebutuhan beras di daerah-daerah lain di Indonesia sehingga asumsi cadangan Jatim nantinya diproyeksikan cukup hingga Maret atau April 2017," kata Supriyanto. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016