Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Jawa Tengah, tidak menemukan fosil paus purba dalam ekskavasi atau penggalian purbakala di Situs Buntalan di Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, 19-24 Oktober.
    
"Tim ekskavasi tidak menemukan sisa fosil paus purba di lokasi penggalian purbakala di Situs Buntalan yang dulunya pernah ditemukan fosil paus purba," kata Staf Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Disbudpar Bojonegoro Nunung Dianawati, di Bojonegoro, Selasa.
    
Ia yang juga seorang arkeolog itu menjelaskan penggalian purbakala di Situs Buntalan atas inisiatif Tim BPSMP Sangiran berdasarkan laporan temuan fosil paus purba di Situs Buntalan.
    
Sesuai laporan yang disampaikan disebutkan bahwa seorang warga Kecamatan Temayang, Supangat menemukan sejumlah tulang belakang fosil paus purba di sebuah sungai di desa setempat pada 2011.
    
"Ia (Supangat) menemukan fosil paus purba beberapa kali. Terakhir tiga tahun lalu juga di sekitar lokasi temuan," jelas dia.
    
Fosil paus purba temuan Supangat itu, lanjut dia, kalau ditata panjangnya sekitar 3 meter, padahal paus purba yang pernah ditemukan di dunia panjangnya mencapai belasan meter.
    
"Karena itu kemudian dilakukan penggalian purbakala untuk menemukan sisa fosil paus purba," jelas dia.
    
Menurut dia, Tim BPSMP di lokasi Situs Buntalan melakukan penggalian purbakala sekitar 4 meter persegi dengan kedalaman 1 meter.
    
"Dalam penggalian purbakala itu sama sekali tidak ditemukan sisa fosil paus purba," ujarnya.
    
Kesimpulan Tim BPSMP, kata dia, tidak ditemukannya sisa fosil paus purba, disebabkan posisi lokasi temuan fosil paus purba di tebing Kali Kates.
    
Dengan demikian, kata dia, sangat dimungkinkan sisa fosil paus purba itu sudah tergerus dan terbawa arus air.
    
"Tim BPSMP tidak memiliki peralatan untuk melacak keberadaan fosil," ucapnya, menambahkan.  
    
Selain melakukan penggalian purbakala, lanjut dia, Tim BPSMP juga berusaha menata tulang belakang sejumlah fosil paus purba itu.
    
Ia menambahkan tim tidak berhasil menata secara tepat untuk memberikan gambaran bentuk sesungguhnya ikan paus itu. Penataan gambaran paus purba berdasarkan fosil yang sudah ditemukan tetap bisa dilakukan, tetapi membutuhkan waktu lama.
    
"Tim BPSMP tetap akan membuat replika paus purba berdasarkan temuan fosil itu," ucapnya, menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016