Tulungagung (Antara Jatim) - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak meluangkan waktunya menemui Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang sedang melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu.
    
Koresponden Antara di Tulungagung melaporkan, Emil terlihat dua kali bertemu Mensos Khofifah di dua tempat berbeda.
    
Pertemuan pertama terjadi saat Mensos Khofifah menghadiri upacara pelantikan elemen Banser Tanggap Bencana (Bagana) di kawasan Waduk Wonorejo, dan kedua di Hotel Crown, Kota Tulungagung.
    
Dalam pertemuan pertama, Emil yang datang terlambat di tengah upacara pelantikan didampingi sang istri, Arumi Bachsin hanya menyaksikan seremoni acara dan diakhiri dengan ramah tamah dan acara spontan bernyanyi bersama Mensos di akhir kegiatan.
    
Namun dalam sesi kedua di Hotel Crown yang berlangsung mulai pukul 18.30 WIB, Emil dan istri cukup lama melakukan pertemuan tertutup dengan Mensos Khofifah yang didampingi Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial Hary Hikmat, Direktur Bencana Alam Adhi Karyono, serta Direktur Bencana Sosial Sahabuddin.
    
Emil dan istri keluar lebih dulu sekitar pukul 20.00 WIB dan saat bertemu wartawan menyatakan kedatangannya di Tulungagung selain menyaksikan pelantikan Bagana Jatim oleh Mensos, serta berkoordinasi terkait rencana perluasan program keluarga harapan (PKH) di Trenggalek.
    
"Tadi kami membahas soal rencana perluasan PKH itu, karena kebetulan selain ada ibu Mensos juga ikut serta bapak Dirjen Perlindungan Sosial, kami ingin memastikan bahwa sebelum November data-data ini tidak 'off' (hilang/berubah) dari data yang ada di lapangan," kata Emil saat dikonfirmasi wartawan mengenai agenda pertemuan dengan Mensos Khofifah Indar Parawansa.
    
Ia menjelaskan, terkait PKH, Kabupaten Trenggalek mendapat kuota perluasan jumlah penerima dari sebelumnya sebanyak 12.200 keluarga harapan bertambah sebanyak 7.700 KK.
    
Komitmen rencana perluasan itu, kata Emil,s selanjutnya akan segera ia koordinasikan dengan Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin selaku Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Trenggalek untuk memastikan data usulan yang sudah diajukan daerah sudah fiks atau sesuai dengan fakta lapangan sebenarnya.
    
"Di dalam tadi kami fokus bicara mengenai 'framework' tata penanggulangan bencana dan masalah sosial. Bagaimana pemerintah daerah bisa bersinergi dengan pusat dalam kaitannya penanggulangan kemiskinan, termasuk pemetaan kemiskinan dari kelompok lansia, disabilitas maupun lainnya," papar Emil.
    
Saat ditanya wartawan mengenai rumor pembahasan politik Pilkada Jatim pada 2018 dan kemungkinan dikaitkannya nama Emil sebagai salah satu calon pasangan Khofifah, Emil menegaskan tidak ada pembicaraan ke arah tersebut.
    
"Saya sama sekali tidak memahami apa yang terjadi dalam kaitannya dengan itu," jawab Emil mengelak.
    
Terkait suksesi di ranah Pilgub Jatim 2018, Emil menyatakan dirinya hanya sebatas observer dan saat ini ingin fokus membangun Kabupaten Trenggalek sebagaimana amanah rakyat yang dia emban sejak awal 2016.
    
"Kami lagi senang-senangnya ya, Trenggalek ternyata masyarakatnya lagi semangat baru membangun kompetensi dan kapasitas lokal. Jadi saya tidak ada fikiran apa-apa lagi selain itu," ujarnya.
    
Kepada wartawan, Emil menegaskan bahwa dalam pertemuan dengan Mensos sama sekali tidak ada pembicaraan yang mengarah ke urusan politik, apalagi Pilgub Jatim.
    
"Saya jamin 150 persen, benar-benar kita bicara mengenai sinergisitas antara pemerintah pusat dan daerah," katanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016