Tulungagung (Antara Jatim) - Forum Komunitas Hijau Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis menggelar aksi menanam ribuan pohon di lahan tandus lereng Gunung Budeg bersama puluhan siswa SD dan SMP setempat.
Aksi yang digelar di area hutan wisata Gunung Budeg itu mendapat sambutan antusias warga sekitar yang ikut melakukan aksi menanam.
"Kami ingin memberi edukasi kepada masyarakat dan siswa untuk melakukan gerakan menanam pohon, terutama di daerah-daerah gersang dan rawan kekeringan seperti di sekitar Gunung Budeg ini," kata Karsi Nero, Ketua FKH Tulungagung dikonfirmasi usai kegiatan.
Ia mengatakan, cakupan sasaran penghijauan di lereng Gunung Budeg mencapai 22 hektare.
Menurut Karsi, gerakan menanam mereka lakukan secara bertahap dengan membangun jaringan atau instalasi air menggunakan pompa atas-bawah menuju area lereng yang gersang dan tandus.
"Penghijauan sudah kami mulai sejak beberapa tahun lalu dan terus kami lanjutkan secara bertahap," ujarnya.
Selain perdu dan jenis tanaman produksi yang cepat tumbuh, lanjut Karsi, vegetasi tanaman yang mereka pilih dalam aksi penghijauan kali ini adalah jenis tanaman buah-buahan.
Mereka berharap, pemilihan jenis tanaman buah-buahan yang berusia panjang yang bisa menjaga resapan air dan mencegah longsor, area lereng yang dulunya gersang dan tandus tersebut bisa menjadi kebun buah yang hasilnya bisa dinikmati pengunjung.
"Kami ingin daerah ini menjadi destinasi wanawisata dan holtikultura yang diminati pengunjung," ujarnya.
Upaya Karsi dan kawan-kawan melalui Forum Komunitas Hijau selama beberapa tahun terakhir diklaim sudah mulai membuahkan hasil.
Salah satu lereng Gunung Budeg yang didominasi struktur batuan dan sedikit tanah liat tersebut di sisi bawah sudah rimbun aneka tanaman menahun dengan usia antara 2-4 tahun.
"Gerakan menanam pohon ini semoga menginspirasi masyarakat di Tulungagung maupun daerah lain untuk melakukan upaya yang sama, karena sejak era reformasi kerusakan hutan di daerah ini cukup parah bahkan hingga sekarang," ujarnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung Sukadji mengakui kerusakan hutan di Tulungagung selatan cukup parah.
Menurutnya, masih terjadinya aksi penjarahan membuat kerusakan lingkungan di daerah tersebut masih terus berlanjut.
"Kampanye (penhijauan) ini semoga berdampak meluas dan memotivasi masyarakat untuk menjaga ekosistem di lingkungan masing-masing, terutama kawasan hutan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Aksi yang digelar di area hutan wisata Gunung Budeg itu mendapat sambutan antusias warga sekitar yang ikut melakukan aksi menanam.
"Kami ingin memberi edukasi kepada masyarakat dan siswa untuk melakukan gerakan menanam pohon, terutama di daerah-daerah gersang dan rawan kekeringan seperti di sekitar Gunung Budeg ini," kata Karsi Nero, Ketua FKH Tulungagung dikonfirmasi usai kegiatan.
Ia mengatakan, cakupan sasaran penghijauan di lereng Gunung Budeg mencapai 22 hektare.
Menurut Karsi, gerakan menanam mereka lakukan secara bertahap dengan membangun jaringan atau instalasi air menggunakan pompa atas-bawah menuju area lereng yang gersang dan tandus.
"Penghijauan sudah kami mulai sejak beberapa tahun lalu dan terus kami lanjutkan secara bertahap," ujarnya.
Selain perdu dan jenis tanaman produksi yang cepat tumbuh, lanjut Karsi, vegetasi tanaman yang mereka pilih dalam aksi penghijauan kali ini adalah jenis tanaman buah-buahan.
Mereka berharap, pemilihan jenis tanaman buah-buahan yang berusia panjang yang bisa menjaga resapan air dan mencegah longsor, area lereng yang dulunya gersang dan tandus tersebut bisa menjadi kebun buah yang hasilnya bisa dinikmati pengunjung.
"Kami ingin daerah ini menjadi destinasi wanawisata dan holtikultura yang diminati pengunjung," ujarnya.
Upaya Karsi dan kawan-kawan melalui Forum Komunitas Hijau selama beberapa tahun terakhir diklaim sudah mulai membuahkan hasil.
Salah satu lereng Gunung Budeg yang didominasi struktur batuan dan sedikit tanah liat tersebut di sisi bawah sudah rimbun aneka tanaman menahun dengan usia antara 2-4 tahun.
"Gerakan menanam pohon ini semoga menginspirasi masyarakat di Tulungagung maupun daerah lain untuk melakukan upaya yang sama, karena sejak era reformasi kerusakan hutan di daerah ini cukup parah bahkan hingga sekarang," ujarnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung Sukadji mengakui kerusakan hutan di Tulungagung selatan cukup parah.
Menurutnya, masih terjadinya aksi penjarahan membuat kerusakan lingkungan di daerah tersebut masih terus berlanjut.
"Kampanye (penhijauan) ini semoga berdampak meluas dan memotivasi masyarakat untuk menjaga ekosistem di lingkungan masing-masing, terutama kawasan hutan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016