Kediri (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri, Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) jajanan yang dijual di sejumlah sekolah, guna memastikan jajanan itu sehat.
"Ini dalam rangkan sidak makanan minuman. Kami lakukan pembinaan dan pengawasan pada pelaku usaha," kata Kepala Disperindagtamben Kota Kediri Yetti Sisworini ditemui di sela-sela sidak di SDN Banjaran Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, dalam sidak ini juga menggandeng dari kepolisian. Sidak dilakukan sebab ditengarai di jajanan yang dijual disisipkan ada kandungan obat-obatan terlarang (narkoba) di dalamnya, sehingga pihaknya melakukan sidak.
Ia pun meminta pada para pelaku usaha, jika nantinya terjadi sesuatu setelah makan makanan hasil jualan PKL, pedagang tidak perlu menunggu.
"Pedagang tidak perlu menunggu dan justru lapor ke guru, lalu nanti ditindaklanjuti di dinas," katanya.
Hingga kini, lanjut dia, pihaknya belum menerima aduan secara resmi adanya jajanan yang diduga mengandung narkoba. Namun, dinas mengantisipasi segala kemungkinan, dengan harapan hal itu tidak terjadi di Kediri.
Sementara itu, Samini (51), salah seorang penjual yang berjualan aneka jajanan serta mainan anak-anak di sekolah itu mengaku sempat mendengar adanya jananan yang bahaya dikonsumsi anak-anak.
"Saya pernah dengar di televisi, tapi saya tidak jual. Jika bahaya risikonya tinggi, padahal untung tidak seberapa," ucapnya.
Ia mengaku sudah cukup lama berjualan di depan sekolah itu, sekitar empat tahun. Namun, selama ini tidak pernah ada anak yang sakit karena mengonsumsi jajanan yang dijualnya.
Ia pun akan berhati-hati membeli jajanan dari agen tempat ia membeli barang. Ia pun akan selektif, termasuk jika ditawari agen produk baru, akan dipastikan apakah ada risiko atau tidak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016