Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 103 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III angkatan LXIII tahun ajaran 2016 mengikuti program latihan praktik pelayaran "Kartika Jala Krida (KJK) 2016" dan "International Naval Review (INR) 2016" di Selandia Baru.
"Selepas dari Koarmatim, seluruh taruna dapat menjalankan kegiatan dengan baik, taruna pelaut mengerti apa itu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI)," kata Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksamana Muda TNI IG Putu Wijamahaadi saat melepas mereka dari atas heli deck KRI Banda Aceh-593, Selasa.
Upacara pemberangkatan mereka itu digelar di pangkalan Koarmatim, Dermaga Ujung. Diawali dengan upacara kemiliteran melibatkan seluruh taruna, seluruh peserta lalu dilepas secara simbolis oleh Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksamana Muda TNI IG Putu Wijamahaadi.
Ratusan taruna tersebut terdiri dari 41 anggota korps pelaut, 16 anggota korps teknik, 12 anggota korps elektro, 14 anggota korps suplai, 20 anggota korps marinir.
Selepas dari Dermaga, Laksda TNI IG Putu Wijamahaadi memantau seluruh taruna-taruni pelaut mengeplot dan kecepatan kapal di tengah laut secara langsung dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama pelayaran.
Selepas upacara pemberangkatan, Gubernur AAL Mayjen TNI (Mar) Guntur IC Lelono menegaskan kepada seluruh korps taruna-taruni agar memanfaatkan pelayaran Kartika Jala Krida atau KJK dengan benar.
Menurut dia, taruna-taruni beruntung karena pelayaran kapal tersebut akan melaksanakan latihan bersama kapal-kapal negara asing lainnya dalam INR 2016.
"Beruntung kedua tidak menggunakan KRI Dewaruci, namun KRI Banda Aceh-593 sehingga banyak kemudahan-kemudahan," katanya.
Guntur mengatakan, setelah mengarungi samudera selama 71 hari, KRI Banda Aceh-593 satgas KJK 2016 dan Satgas INR 2016 di New Zealand akan menempuh rute Surabaya-Kupang-Sydney, Australia, Auckland (New Zealand) - Brisbane (Australia) - Ambon-Surabaya.
Menurut dia, pelayaran ke New Zealand tersebut merupakan pelayaran muhibah, dari bagian kurikulum ketiga institusi pembentukan perwira pendidikan TNI Angkatan Laut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Selepas dari Koarmatim, seluruh taruna dapat menjalankan kegiatan dengan baik, taruna pelaut mengerti apa itu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI)," kata Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksamana Muda TNI IG Putu Wijamahaadi saat melepas mereka dari atas heli deck KRI Banda Aceh-593, Selasa.
Upacara pemberangkatan mereka itu digelar di pangkalan Koarmatim, Dermaga Ujung. Diawali dengan upacara kemiliteran melibatkan seluruh taruna, seluruh peserta lalu dilepas secara simbolis oleh Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksamana Muda TNI IG Putu Wijamahaadi.
Ratusan taruna tersebut terdiri dari 41 anggota korps pelaut, 16 anggota korps teknik, 12 anggota korps elektro, 14 anggota korps suplai, 20 anggota korps marinir.
Selepas dari Dermaga, Laksda TNI IG Putu Wijamahaadi memantau seluruh taruna-taruni pelaut mengeplot dan kecepatan kapal di tengah laut secara langsung dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama pelayaran.
Selepas upacara pemberangkatan, Gubernur AAL Mayjen TNI (Mar) Guntur IC Lelono menegaskan kepada seluruh korps taruna-taruni agar memanfaatkan pelayaran Kartika Jala Krida atau KJK dengan benar.
Menurut dia, taruna-taruni beruntung karena pelayaran kapal tersebut akan melaksanakan latihan bersama kapal-kapal negara asing lainnya dalam INR 2016.
"Beruntung kedua tidak menggunakan KRI Dewaruci, namun KRI Banda Aceh-593 sehingga banyak kemudahan-kemudahan," katanya.
Guntur mengatakan, setelah mengarungi samudera selama 71 hari, KRI Banda Aceh-593 satgas KJK 2016 dan Satgas INR 2016 di New Zealand akan menempuh rute Surabaya-Kupang-Sydney, Australia, Auckland (New Zealand) - Brisbane (Australia) - Ambon-Surabaya.
Menurut dia, pelayaran ke New Zealand tersebut merupakan pelayaran muhibah, dari bagian kurikulum ketiga institusi pembentukan perwira pendidikan TNI Angkatan Laut. (*)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016