Jember (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Jember akan memulangkan warganya yang menjadi pengikut  Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan masih bertahan di padepokan yang berada di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Jember terkait dengan upaya persuasif mengajak pulang warga Jember yang menjadi pengikut Padepokan Dimas Kanjeng," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jember Widi Prasetyo di Jember, Selasa.

Menurut dia, pihaknya mendapatkan informasi belasan warga Jember masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, namun sejauh ini pihaknya belum melihat bagaimana kondisi warga Jember di padepokan tersebut.

"Untuk nama-namanya saya tidak hafal, namun saya hanya ingat warga asal kecamatan mana saja yakni diantaranya warga Kecamatan Silo, Balung, Kaliwates, dan Wuluhan," tuturnya.

Informasi yang diterima Antara, belasan warga Jember yang masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo adalah Kafrawi dari Desa Pace, Kecamatan Silo, Surahman (Desa Mulyorejo-Kecamatan Silo), Herul (Desa Cumedak-Kecamatan Sumberjambe), Dody R (Kelurahan Kepatihan-Kecamatan Kaliwates), Saiful Anam  (Kelurahan Baratan-Kecamatan  Patrang), Dewi Ayu N. (Desa Gumelar-Kecamatan Balung). 

Kemudian Imam Muhlison (Desa Kesilir-Kecamatan Wuluhan), Misbahul Anam (Desa Gumelar-Kecamatan Balung), Bukarman (Desa Sumbersari-Kecamatan Sumbersari), Hafid (Kelurahan Baratan-Kecamatan Patrang), Abdurahman (Desa Sumber jati- Kecamatan Silo), Bambang I (Desa Sumber jati-Kecamatan Silo), Juhari (Desa Harjomulyo-Kecamatan Silo), dan Abd. Sakur (Desa Pace-Kecamatan Silo).

"Kami upayakan untuk melakukan tindakan persuasif kepada warga Jember, agar meninggalkan padepokan itu dan kembali ke kampung halamannya di Jember. Mudah-mudahan mereka mau kembali pulang ke Jember," ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, berbagai tokoh masyarakat dan pejabat di Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah melakukan pendekatan persuasif untuk mengajak pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi pulang ke daerahnya masing-masing.

"Saya tidak tahu kenapa pengikut Dimas Kanjeng itu masih bertahan di padepokan, namun bisa jadi hal itu karena masalah keyakinan mereka. Kami berharap warga Jember yang masih bertahan di padepokan segera pulang," katanya menambahkan.

Sebelumnya Kementerian Sosial berencana memulangkan seluruh pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang masih bertahan di padepokan Kabupaten Probolinggo dengan menyiagakan bus Damri dan Kapal Pelni.

Kemensos menyiapkan bus Damri bagi pengikut Dimas Kanjeng yang merupakan warga yang berdomisili di Pulau Jawa, sedangkan bagi warga yang berasal dari luar Pulau Jawa akan dipulangkan dengan menggunakan kapal Pelni.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016