Madiun (Antara Jatim) - Jumlah penduduk miskin di Kabuaten Madiun, Jawa Timur mengalami penurunan dari 12,40 persen di tahun 2013 menjadi 12,04 persen di tahun 2014.
Wakil Bupati Madiun Iswanto di Madiun, Kamis, mengatakan, jumlah warga misin di Madiun menurun dari 83.400 jiwa di tahun 2013 mejadi 81.200 jiwa pada tahun 2014.
"Penurunan tersebut berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014," ujar Wakil Bupati Madiun Iswanto dalam acara Diseminasi Capaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDGS) Tahun 2015 dan Pengenalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) Kabupaten Madiun di Ruang Rapat Eka Kapti Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun, Mejayan.
Menurut dia, penurunan jumlah penduduk miskin tersebut dipengaruhi oleh berbagai program penanggulangan kemiskinan mulai dari pemerintah pusat, provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten Madiun yang telah dilaksanakan dengan baik.
"Program-program tersebut bertujuan untuk pengentasan kemiskinan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di semua daerah," ucapnya.
Program pengentasan tersebut juga dapat menciptakan lapangan kerja yang memadai dengan harapan mampu mengurangi penganguran yang muaranya juga menekan angka kemiskinan.
"Program tersebut di antaranya, kegiatan yang menumbuhkan industri padat karya, perdagangan, dan keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah," tuturnya.
Seiring dengan penurunan angka kemiskinan itu, pertumbuhkan ekonomi di Kabupaten Madiun selama beberapa tahun terakhir tercatat juga meningkat. Yakni mencapai 5,34 persen di tahun 2014 dan 5,26 persen di tahun 2015. Selain itu, indeksi pembangunan manusia (IPM) juga naik dari 68,60 persen di tahun 2014 menjadi 69,39 persen di tahun 2015.
Demikian halnya dengan angka harapan hidup yang terus mengalami kenaikan dari usia 69,68 di tahun 2014 menjadi 69,88 ditahun 2015.
"Pemkab Madiun akan terus berupaya meningkatkan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Diharapkan, dengan demikian jumlah penduduk miskin di Kabupaten Madiun dapat terus berkurang," ujarnya, berharap.
Sementara, sosialisasi Diseminasi Capaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDGS) tahun 2015 dan Pengenalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) di Kabupaten Madiun tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni dari BAPPENAS dan Konsultan P3BM BAPPENAS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016