Madiun (Antara Jatim) - Jumlah peserta Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2016 di Kota Madiun, Jawa Timur, menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena sudah tidak masuk dalam kategori.

Data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Madiun mencatat jumlah perserta PKH di Kota Madiun pada tahun 2015 mencapai 1.171 kepala keluarga (KK).

"Sedangkan pada tahun 2016 menurun menjadi 1.102 KK," ujar Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Madiun Suyoto kepada wartawan, Rabu.

Menurut dia, penurunan tersebut berdasarkan hasil pendataan ulang yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan menemukan terdapat 69 KK sudah tidak termasuk dalam kategori peserta PKH.

Adapun kategori kepesertaan PKH sesuai aturan adalah merupakan keluarga miskin yang memiliki sejumlah kriteria yakni terdapat ibu hamil dan balita, serta memiliki anak sekolah usia SD, SMP, dan SMA.

Sedangkan besaran bantuan yang diberikan jika terdapat ibu hamil dan balita mencapai Rp1 juta per tahun, kemudian jika terdapat anak sekolah usia SD sebesar Rp450 ribu per tahun.

Lalu, jika terdapat anak sekolah usai SMP sebesar Rp750 ribu per tahun, dan anak sekolah usia SMA Rp juta per tahun. Dengan pencairannya dibagi dalam empat tahap.

Suyoto menjelaskan, jika selama ini para peserta PKH menerima bantuan dalam bentuk uang tunai, namun sejak diresmikannya Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Elektronik Program Keluarga Harapan atau e-Warong KUBE PKH oleh Menteri Sosial di Kota Madiun pada 24 September lalu, maka mereka menerima bantuan dalam bentuk nontunai.

Dengan adanya e-Warong, para peserta program PKH tersebut akan diberikan kartu keluarga sejahtera (KKS) yang berfungsi semacam kartu ATM yang dapat digunakan untuk bertransaksi di e-Warong.

"Transaksinya bisa tarik tunai maupun digunakan berbelanja di e-Warong. Adapun di e-Warong tersebut disedikan sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, dan elpiji subsidi 3 kilogram. Dana PKH yang telah dimasukkan dalam rekening masing-masing penerima bisa dipakai dengan menggunakan KKS," kata dia.

Sejauh ini baru ada dua e-Warong yang telah dibuka di Kota Madiun. Yakni di Jalan Imam Bonjol Kecamatan Kartoharjo dan di Jalan Pajajaran Kecamatan Manguharjo.

"Targetnya pada tahun 2017 mendatang sudah ada enam e-Warong yang buka di Kota Madiun, dimana masing-masing kecamatan terdapat dua e-Warong. Hal itu bertujuan untuk melancarkan pendistribusian bantuan pemerintah," terangnya.

Ia menambahkan, sistem yang ditanamkan pada e-Warong KUBE PKH adalah menggunakan mekanisme nontunai atau layanan keuagan digital. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar penyaluran bantuan sosial dan subsidi teritegrasi dengan sistem perbankan. Sehingga penyaluran dapat tepat jumlah, sasaran, efektif, dan efisien. (*)
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016