Jombang, (Antara Jatim) - Jumlah kasus serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sepanjang Januari - September tahun ini mencapai 700 kasus dengan jumlah kasus kematian  sebanyak 8 orang dan kasus DBD cukup tinggi teridentifikasi di 4 kecamatan.

Keempat wilayah Kecamatan dengan kasus DBD cukup tinggi, masing-masing adalah Kecamatan Diwek dengan jumlah 152 kasus, Kecamatan Jogoroto 85 kasus, serta Kecamatan Jombang dengan jumlah 79 kasus dan Kecamatan Sumobito sebanyak 68 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr. Heri Wibowo, mengungkapkan, kasus serangan demam berdarah menjangkau hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Jombang namun, kasus DBD tertinggi terdapat di Kecamatan Diwek, Jogoroto dan Jombang serta Sumobito.

"Berbagai upaya kami lakukan bersama dengan Puskesmas jajaran untuk terus menggalakkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di daerah-daerah yang dinyatakan endemis kasus DBD," ujar Heri di Jombang, Rabu. 

Dikatakannya, perkembangan kasus DBD di kabupaten Jombang mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Belum sampai 12 bulan, jumlah kasus DBD pada tahun ini sudah menembus 700 kasus dengan jumlah kasus kematian sebanyak 8 orang dan jumlah kasus DBD pada September ini diprediksi mengalami kenaikan hingga akhir tahun. "Data yang kami terima sampai tanggal 16 September ada 25 kasus bisa saja sampai akhir bulan nanti jumlahnya naik menjadi 50 kasus," ungkap Heri.

Pada periode Januari - Desember tahun 2015 lalu, tercatat jumlah kasus DBD sebanyak 674 kasus dengan jumlah kasus meninggal dunia 4 orang, sedangkan pada tahun 2014, jumlah kasus DBD sebanyak 356 dengan jumlah kasus kematian sebanyak 6 orang.

Tingginya kasus DBD di Jombang pada tahun ini, diantaranya dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menentu serta minimnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk."Kunci sebenarnya ada pada partisipasi masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk untuk mengantisipasi kasus DBD yang mungkin bisa bertambah, kami mengupayakan adanya kader jumantik, satu rumah satu kader," terang Heri. (*)

Pewarta: Syaiful Arif

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016