Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Kristen Petra Surabaya menggelar Festival Service Learning selama seminggu sebagai persiapan mereka menjadi Tuan Rumah Konferensi Asia Pasifik Regional on Service Learning, Selasa.

"Rangkaian festival ini kita adakan juga untuk memanamkan rasa peduli mahasiswa terhadap kaum yang lemah serta agar warga kampus peduli dengan masyarakat sekitar," kata Ketua LPPM UK Petra Dra Juliana Anggono.

Juliana menjelaskan tujuan dari model pembelajaran Service Learning ini selain melatih mahasiswa agar memiliki pengetahuan tentang situasi nyata dalam masyarakat dan kemampuan untuk mengatasinya.

"Service Learning juga melatih mahasiswa untuk menerapkan apa yang didapatkan di kelas secara langsung ke lapangan," ujarnya.

Juliana menambahkan, pada dasarnya Mata Kuliah Service Learning sama dengan Kuliah Kerja Nyata, namun yang membedakan adalah semua mahasiswa dari segala semester bisa mengikutinya jika memang memenuhi persyaratan. "Jadi service learning di petra adalah kewajiban sebelum lulus dan diikuti oleh semua semester yang memungkinkan untuk mengikutinya," tambahnya.

Selain itu, di Service Learning, lanjut Juliana ada yang namanya refleksi. di dalam refleksi itu mahasiswa diajak untuk mengingat kembali apa yang mereka peroleh selama masa kuliah. "Jadi setiap mata kuliah service learning itu harus membuat pertanyaan refleksi untuk dirinya sendiri," imbuhnya.

Dirinya mengatakan pada rangkaian festival ini akan ada pameran riset poster penelitian dari dosen dan mahasiswa, pameran produk karya dari service learning dan Mini Simposium. "Festival ini juga merupakan bagian dari kegiatan Research Week dan akan digelar selama seminggu," tambah dosen jurusan Teknik ini.

Sementara itu, Jonathan Pramono mengatakan fetival Service Learning awalnya dari mata kuliah kewirausahaan berbasis kreatifitas.

"Tujuannya selain membuka usaha baru, juga untuk memberdayakan masyarakat. Dan pada akhirnya produk yang mumpuni untuk dijual, akan dijual dan diberikan pada masyarakat," kata mahasiswa semester V ini.

Dia menjelaskan pada dasarnya tujuan pameran ini juga untuk memberdayakan penjahit dan tukang kayu. Mahasiswa Uk Petra nantinya yang akan mendesain dan mereka yang akan membuat. "Jadi kita saling membantu dan ada nilai tukar tambah," ujarnya.

Dia menambahkan untuk saat ini fokusnya masih di masyarakat sekitar kampus UK Petra. "kesulitan mencari sumber daya yang mumpuni, kadang kita harus banyak monitoring juga, karena sebagai desainer barang yang dibuat harus sesuai dengan keinginan kita juga," pungkasnya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016