Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyebutkan penerimaan pajak hotel baru terealisasi Rp3,2 miliar dalam delapan bulan terakhir dari target yang ditetapkan sebesar Rp3,9 miliar pada 2016.

"Target perolehan pajak hotel yang ditetapkan sebesar Rp3,9 miliar sulit terealisasi karena pengaruh berakhirnya pekerjaan proyek minyak Blok Cepu awal tahun ini," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Bojonegoro Hery Sudjarwo, di Bojonegoro, Jumat.

Padahal, menurut dia, pemkab sudah menurunkan target perolehan pajak hotel dari Rp4,7 miliar tahun lalu menjadi Rp3,9 miliar tahun ini.

"Tingkat hunian hotel terbesar dari pekerja proyek minyak Blok Cepu yang berjalan beberapa tahun terakhir," kata dia, dibenarkan Ketua Perhimpungan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) PHRI Bojonegoro Moch. Subechi.

Ia juga memperhitungkan kemungkinan berakhirnya pekerjaan proyek minyak Blok Cepu juga akan mempengaruhi penerimaan pajak restoran dari makanan dan minuman dibandingkan perolehan tahun lalu.

Meskipun, lanjut dia, penerimaan pajak restoran dari makanan dan minuman selama delapan bulan terakhir mencapai Rp4,6 miliar, meningkat dibandingkan target yang ditetapkan sebesar Rp3,8 miliar.

"Tapi tahun lalu perolehan pajak restoran dari makanan dan minuman bisa mencapai Rp5,3 miliar," jelas dia.

Ia mencontohkan penerimaan pajak hotel "The Residence" yang bisa memberikan pemasukan pajak sebesar Rp200 juta per bulan sudah berhenti sejak Maret lalu.

Selain itu Hotel Aston yang bisa menyumbang pajak Rp200 juta per bulan juga turun menjadi Rp100 juta per bulan, sejak Maret.

"Hal yang sama juga terjadi di hotel-hotel lainnya," ujarnya. 

Untuk pajak restoran ia memberikan contoh bahwa pemasok makanan dan minuman di proyek minyak Blok Cepum sebelumnya bisa memberikan pemasukan pajak Rp1 miliar per tahun.

"Tahun ini sudah tidak ada pemasukan lagi," tandasnya.

Yang jelas, menurut dia, berakhirnya pekerjaan minyak Blok Cepu sejak awal tahun ini akan mempengaruhi tingkat hunian hotel dan pengunjung restoran karena para pekerjanya sebagian besar yang menjadi penghuni hotel juga pengunjung restoran. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016