Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 8.200 polisi se-Jawa Timur siap mengamankan perayaaan Idul Adha 1437 H yang bertepatan dengan 12 September 2016 dan bersamaan libur panjang pada 10-12 September.

"Ini perintah Kapolri yang kemarin ke Malang (UMM), ternyata Malang Raya cukup padat saat libur, karena itu beliau minta agar kegiatan pengamanan libur Idul Adha juga ditingkatkan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji di Surabaya, Sabtu.

Setelah memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Idul Adha dan Libur Panjang di lapangan depan Mapolda Jatim, ia menjelaskan peningkatan pengamanan itu antara lain di Madura, Malang, dan Banyuwangi.

"Kalau Madura itu memang tradisi mereka (tradisi 'toron') untuk Idul Adha itu lebih meriah daripada Idul Fitri. Kalau Malang Raya terkait libur panjang, sedang Banyuwangi juga terkait libur panjang, baik ke Banyuwangi maupun ke Bali," tuturnya.

Selain itu, peningkatan pengamanan Idul Adha itu juga penting untuk antisipasi terorisme, meski terorisme di Jatim memang masih indikasi.

"Tapi akan lebih baik kita jaga daripada kecolongan, bahkan sejak saya menjabat Kapolda Jatim sudah saya tekankan deteksi dini untuk terorisme itu," ucapnya.

Ditanya wacana Perda Pelarangan Hizbut Tahrir Indonesia/HTI (Perda Penanganan Radikalisme dan Konflik Sosial), Kapolda mengaku hal itu bukan ranah polisi, namun aparat pemerintah. "Saya terkait pengamanannya, bukan perda-nya," tukasnya.

Khusus untuk pengamanan Idul Adha akan dilakukan sejak malam takbiran hingga shalat Idul Adha dan pembagian daging kurban kepada masyarakat. "Saya sendiri akan berkurban dua ekor sapi (di Masjid Al Akbar dan Mapolda)," imbuhnya.

Oleh karena itu, katanya, sasaran pengamanan adalah pemukiman masyarakat, tempat ibadah, tempat wisata, tempat belanja (mal), dan jalur-jalur lalu lintas yang padat.

"Untuk takbiran, saya imbau agar dilaksanakan di masjid saja atau di rumah masing-masing, tapi kalau ke jalanan akan ada pengawalan dari aparat kepolisian setempat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim juga menyinggung pentingnya pengawalan suporter. "Taretan Dhibik (suporter Madura United FC) dan Aremania (suporter Arema Cronus) sudah damai, tapi ke depan perlu pengawalan untuk suporter bonek, Aremania, dan Taretan Dhibik kalau mereka bertemu dalam laga," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016