Bojonegoro (Antara Jatim) - Dewan Kepurbakalaan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengamankan sebuah jangkar kuno berikut rantai besi dengan panjang sekitar 30 meter temuan di Bengawan Solo di Desa Mulyoagung, Kecamatan Kota.
    
"Jangkar kuno berikut rantainya kami peroleh dari seorang nelayan nomaden Bengawan Solo di Desa Simo, Kecamatan Soko, Tuban, sehari lalu," kata Ketua Dewan Kepurbakalaan Bojonegoro Ali Syafa'at, di Bojonegoro, Jumat.
    
Ia memperkirakan jangkar besi dengan ukuran tinggi 110 meter lebar 84 centimeter yang dilengkapi dengan rantai engan panjang sekitar 30 meter itu berasal dari kapal di zaman "Verenigde Oost Indische Compagnie" (VOC).
    
"Tebal besi jangkar sekitar 4 centimter. Melihat bentuknya sepertinya jangkar berikut rantai itu dari kapal di zaman VOC," katanya menegaskan.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan temuan jangkar berikut rantai itu hampir ada kesamaan dengan temuan kapal berbahan besi juga di perairan Bengawan Solo di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, beberapa tahun lalu.
    
Berdasarkan temuan kapal dengan panjang 30 meter lebar 6 meter di Bengawan Solo itu ada kemungkinan jangkar temuan itu menjadi kelengkapan kapal kuno di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam itu.
    
"Bisa jadi jangkar kapal temuan ini menjadi kelengkapan seperti kapal temuan di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam itu," katanya.
    
Sesuai keterangan, katanya, nelayan asal Desa Simo, Kecamatan Soko, Tuban, itu menemukan jangkar berikut rantainya ketika menjala ikan di Bengawan Solo di Desa Mulyoagung, Kecamatan kota, pertengahan Agustus lalu.
    
"Nelayan itu ketika menjala jalanya menyangkut jangkar. Jangkar dan rantai kemudian dibawa pulang," jelas dia.
    
Dewan Kepurbakalaan, lanjut dia, mendengar ada temuan itu kemudian melacak dan mengamankan jangkar berikut rantainya dari tangan nelayan itu.
    
"Kami memberikan imbalan jasa Rp1,5 juta kepada nelayan itu," ucapnya.
    
Sekarang ini, lanjut dia, jangkar berikut rantainya disimpan dan diberi minyak untuk menghilangkan karatnya.
    
"Bagaimanapun juga perairan Bengawan Solo di era dulu sudah menjadi arus lalu lintas perdagangan," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016