Surabaya (Antara Jatim) - Dirjen Sumber Daya Iptek Kemenristekdikti Prof dr Ali Ghufron MSc PhD meminta mahasiswa untuk berorientasi ASEAN, termasuk mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

"Jangan berorientasi Jawa Timur, apalagi hanya Surabaya, karena era MEA menuntut mahasiswa menjadi bagian dari 600 juta penduduk ASEAN, bukan 250 juta penduduk Indonesia," katanya di Surabaya, Sabtu.

Dalam motivasi pada pengukuhan 1.013 mahasiswa Unusa tahun ajaran 2016/2017, ia menjelaskan orientasi ASEAN itu sebaiknya memang masuk dalam kurikulum pendidikan, namun para dosen juga dapat berinisiatif mengajari orientasi itu.

"Misalnya, dosen bisa menugasi mahasiswa membuat perbandingan Indonesia dengan Singapura, apalah kelemahan dan keunggulan masing-masing. Bisa juga menugasi mahasiswa untuk minimal pernah sekali ke negara ASEAN," katanya.

Kepada para mahasiswa Unusa, Prof Ali Ghufron berharap mereka merasa sebagai warga ASEAN dan bukan hanya Indonesia, karena itu orientasi harus diubah untuk menoleh negara-negara ASEAN sebagai tujuan studi, kerja sama, penelitian, dan sebagainya.

Dalam pengukuhan yang juga dihadiri Rektor Unesa Prof Warsono dan sejumlah tokoh NU itu, Ketua Yayasan RSI-Unusa Surabaya Prof Ir H Mohammad Nuh DEA mengharapkan para mahasiswa baru agar menjadikan Unusa sebagai sumber Cinta dan Bangga.

"Cinta itu berarti ada rasa memiliki, sedangkan Bangga itu ada sesuatu yang menjadikan rasa memiliki itu tanpa batasan lima tahun saja. Sesuatu itulah prestasi, karena berbuatlah yang terbaik agar ada rasa bangga itu," katanya.

Sementara itu, Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng menyatakan Unusa tidak hanya menekankan pada akademis, melainkan sesuai misi para pendiri NU yang juga menekankan pada hubungan antara Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan.

"Pembukaan UUD 1945 sudah menyebut kemerdekaan itu berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Artinya, Indonesia bukan negara sekuler, tapi Indonesia juga bukan negara agama. Indonesia memadukan Islam dan Indonesia tapi tidak mencampur. Itulah misi Unusa didirikan," katanya.

Ke-1.013 mahasiswa baru yang dikukuhkan meliputi 211 mahasiswa FKIP, 165 mahasiswa Fakultas Kesehatan, 55 mahasiswa Fakultas Kedokteran, 493 mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, 29 mahasiswa Fakultas Teknik, dan 60 mahasiswa Fakultas Ekonomi. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016