Pesta olahraga terbesar se-Tanah Air hanya dalam hitungan hari lagi dibuka. Ya, hari ke-17 bulan ini, sampai sehari menjelang masa habisnya bulan, (17-29 September), Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX digelar.

Jawa Barat menjadi tuan rumah pesta kali ini. Hasil maksimal sebagai runner up pada pelaksanaan PON empat tahun lalu di Riau menjadi kado terindah sehingga dipercaya sebagai penyelenggara.

Jawa Timur yang tak bisa berbuat banyak di PON XVIII/2012, kini berambisi merebut kesuksesan. Menjadi juara umum "dua kali" di empat PON terakhir membuat kontingen yang bakal dikomandani langsung oleh Gubernur Soekarwo (Pakde Karwo) itu pede.

Tak main-main, target 150 medali emas dari 756 medali yang diperebutkan dicanangkan, sekaligus target juara umum. Pada PON kali ini sendiri, selain medali emas, sebanyak 756 medali perak dan 980 medali perunggu telah disiapkan.

Apakah Jatim mampu? Insyaa-Allah dan Bismillah. Dengan keyakinan dan kerja keras, ditambah usaha serta doa dari seluruh masyarakat setempat, Jatim bukan tidak mungkin kembali menunjukkan kejayaannya. Aamiinn..

Terlebih dalam sejarah tercatat, sejak PON 2000 di Surabaya silam, Jatim mengalami siklus delapan tahunan. Yaitu, juara umum di PON 2000, runner up pada PON 2004 di Palembang, lantas juara umum lagi di PON 2008 Samarinda, kemudian justru terpuruk di peringkat tiga di PON 2012 Riau.

Catatan sejarah tersebut memang tak bisa dijadikan patokan jika tanpa dibarengi latihan dan perjuangan semaksimal mungkin.

Berkekuatan 737 atlet yang telah menjalani masa pemusatan latihan daerah, diimbangi program-program latihan dengan pelatih mumpuni, ditambah uji coba bahkan ke luar negeri, sangat besar harapan ditumpukan kepada pundak mereka.

Nama baik Jatim dipertaruhkan dari dunia olahraga. Dari segi kualitas, sudah tak diragukan nama-nama besar atlet Jatim yang akan bertarung nantinya.

Sebut saja, atlet panahan nasional Riau Ega yang pada Olimpiade Rio, Brazil bulan lalu sukses menghempaskan pemanah nomor satu dunia di babak awal, kendati akhirnya belum bisa membawa pulang medali ke "Bumi Pertiwi".

Berbeda dengan seniornya di cabang olahraga lain, Eko Yuli Irawan, yang berhasil membawa pulang medali perak Olimpiade Rio, lalu dari cabang angkat besi.

Sedangkan atlet-atlet lainnya, tentu memiliki segudang prestasi individu maupun tim pada kejuaraan-kejuaraan nasional, bahkan internasional.

Kini, apakah bisa Jatim membawa pulang 150 medali emas? Bukannya pesimistis, tapi selama beberapa pargelaran terakhir di ajang sama, belum ada provinsi yang sukses menggondol 150 keping emas atau lebih.

Sekadar mengingat, menilik pelaksanaan tiga PON terakhir untuk tiga peringkat besar, pertama PON 2004 di Palembang, DKI Jakarta membawa 141 emas, 111 perak dan 114 perunggu. Urutan kedua Jawa Timur 76 emas, 81 perak dan 111 perunggu. Disusul Jawa Barat 76 emas, 79 perak dan 94 perunggu.

PON berikutnya 2008 di Samarinda, giliran Jatim di rangking tertinggi dengan 139 emas, 113 perak dan 111 perunggu. Kemudian DKI Jakarta 119 emas, 117 perak dan 122 perunggu. Dominasi Jawa Barat saat itu dirusak oleh tuan rumah Kalimantan Timur di urutan tiga dengan 116 emas, 111 perak dan 115 perunggu.

Berikutnya di PON 2012 di Riau, Jatim justru tercecer karena harus puas di peringkat tiga dengan perolehan 86 emas, 83 perak dan 85 perunggu. Sedangkan, juara umum direbut kembali oleh DKI Jakarta dengan 110 emas, 101 perak dan 112 perunggu. Posisi runner up adalah Jawa Barat dengan 99 emas, 79 perak dan 101 perunggu.

Khusus PON tersebut, Jatim menargetkan meraih 133 emas yang disertai pencanangan program Puslatda Jatim 100, namun akhirnya gagal (total).

Pengalaman adalah guru terbaik. Ya, ketidakmampuan di PON empat tahun lalu menjadi cambuk sekaligus pelecut atlet-atlet Jatim.

Saatnya melupakan sejarah kelabu dengan menatap ke depan. Jangan menengok ke belakang jika hanya untuk mengenang masa pahit.

PON tidak lama lagi. Jawa Barat sebagai tuan rumah tentu tak mau tinggal diam selain DKI Jakarta. Tapi, dominasi kontingen provinsi asal Pulau Jawa bukan tidak mungkin direbut provinsi lain yang bakal menjadi batu sandungan.

Merebut 150 emas dari 44 cabang olahraga yang dipertandingkan menjadi tantangan sekaligus perjuangan.
Ayo..buktikan..tunjukkan dan yakin untuk bisa.

Jawa Timur Jaya.. Jawa Timur Luar Biasa..!!

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016