Bondowoso (Antara Jatim) - Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial Masyarakat (LP2SM) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur,  akan memberikan pengobatan  gratis kepada 150 penderita katarak usia produktif dan lanjut usia pada 30 Agustus hingga 1 September 2016.

"Operasi gratis bagi penderita gangguan penglihatan ini akan dilaksanakan di Klinik NU Desa Traktakan, Kecamatan Wonosari," ujar Ketua Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial Masyarakat (LP2SM) Kabupaten Bondowoso Untung Sutrisno di Bondowoso, Senin.

Ia menyebutkan bahwa sebenarnya terdata pada LP2SM sebanyak 300 penderita katarak yang layak dioperasi, tetapi karena kemampuan anggaran yang  terbatas maka hanya separuh yang di operasi,  sedangkan sisanya akan dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan Bondowoso agar juga mendapatkan penanganan.

Operasi gratis tersebut, kata dia, akan memprioritaskan atau mengoperasi kepada penderita yang usia produktif dan lanjut usia.

"Selain operasi katarak, kami juga melaksanakan pemeriksaan mata kepada 1.800 penerima manfaat yang terindikasi mengalami gangguan pada mata. Mereka nantinya akan mendapatkan bantuan kaca mata gratis jika hasil pemeriksaan dinyatakan harus menggunakan alat bantu penglihatan," katanya.

Menurutnya, terselenggaranya kegiatan bakti sosial layanan kesehatan mata, bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) yang sudah berlangsung sejak 2011. Dan setidaknya sudah tiga kali kegiatan bakti sosial layanan kesehatan mata yang dilakukan LP2SM di Kota Tapai itu.

"Di Bondowoso banyak masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan, diantaranya katarak dan cacat mata lainnya. Dari situlah kami tergugah untuk melaksanakan bakti sosial layanan kesehatan mata, khususnya kepada penderita yang ekonominya kurang mampu," tuturnya.

Ia menambahkan, pelaksanaan operasi katarak dan pemeriksaan mata secara gratis itu akan dilakukan oleh tiga orang dokter spesialis mata, diantaranya dua orang dokter spesialis dari YKI dan satu lainnya dari RSUD Koesnadi. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016