Surabaya (Antara Jatim) - Sekitar seribu siswa di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, menulis surat menggunakan tulisan tangan berisi tentang cita-cita maupun harapan yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo.

"Menulis surat untuk Presiden ini diharapkan menjadi pengalaman bernilai dan menjadi tradisi bagi siswa menulis tangan," ujar CEO Standardpen, Megusdyan Susanto, selaku pimpinan yang perusahaannya menggagas kegiatan "Gerakan Ayo Menulis" di Pulau Bawean, Selasa.

Dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, ia menjelaskan kegiatan ini juga dalam rangka merayakan Kemerdekaan ke-71 RI, sekaligus memulai tradisi menulis dengan tangan.

Menurut dia, bangsa Indonesia didirikan oleh tokoh-tokoh yang gemar menulis, antara lain Bung Hatta yang pulang dari belanda, selalu membawa koleksi bukunya, termasuk dipersembahkan sebagai mas kawinnya.

Kemudian, Soekarno yang saat dipenjara pekerjaannya membaca dan menulis sehingga layak dijadikan sebagai teladan bagi anak-anak zaman sekarang.

Membaca dan menulis, kata dia, dinilai belum mengakar kuat dalam budaya bangsa ini, padahal selain mengasah kinerja otak, menulis dapat membantu anak-anak menjadi kreatif.

"Kami mengandalkan guru dan orang tua untuk melestarikan menulis dengan tangan," ucapnya.

Gerakan ini dimulai dari Kepulauan Madura dan Kepulauan Bawean dengan harapan dari kepulauan bisa melakukan perubahan.

"Terlebih Indonesia adalah negara kepulauan sehingga kita harus membangkitkan pendidikan dari sini," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, Standardpen selaku perusahaan alat tulis asli Indonesia sekaligus penggagas kegiatan ingin mengembalikan tradisi lama yang mulai ditinggalkan karena kemajuan teknologi. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016