Surabaya (Antara Jatim) - Calon haji (calhaj) tunanetra asal Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Imam Suhandri (50), berangkat ke Tanah Suci tanpa keluarga.

"Saya didampingi dua orang yang sudah saya anggap seperti saudara sendiri," kata Calhaj Kloter 35 itu saat ditemui di Poliklinik Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Selasa.

Imam yang "hafiz" (hafal Al Quran) itu menjelaskan istrinya bernama Husnul Khotimah (47) dan dua anaknya tidak bisa ikut beribadah haji, karena dirinya tidak punya uang.

"Saya sendiri termasuk haji sokeh atau haji yang berangkat karena sokongane wong akeh (dibantu banyak orang)," kata tunanetra yang berprofesi sebagai pengobat alternatif dan sering diundang untuk 'mendoakan' orang itu.

Namun, katanya, dirinya juga tidak termasuk lancar dalam menunaikan ibadah haji. "Saya mendaftar haji tahun 2009 dan rencananya berangkat tahun 2013, tapi saya dan ratusan orang ditipu KBIH sehingga batal," katanya.

Akibatnya, biaya ibadah haji sebesar Rp35 juta miliknya dan ratusan orang pun hilang, karena dibawa kabur pemilik KBIH asal Mojosari, Mojokerto, sehingga dirinya terpaksa mengumpulkan uang lagi.

"Saya bersyukur, banyak pasien yang sering saya bantu akhirnya kasihan dan menolong saya untuk mengurus porsi haji ke Kemenag Mojokerto, ada yang membantu sejuta atau Rp500 ribu hingga saya mendaftar lagi," katanya.

Bahkan, dua orang yang mendampinginya ke Tanah Suci saat ini merupakan pasien yang pernah ditolongnya. "Saya akan patuh kepada dua pendamping saya itu, saya nggak boleh lepas darinya," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016