Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan bantuan kepada sejumlah korban bencana banjir bandang di Kabupaten Trenggalek, Jatim, yang terjadi pada Rabu (17/8).
"Kami menyediakan sekitar seribu sarung, baju, seragam sekolah, air mineral, makanan ringan, dan perahu karet. Selain itu, kami juga memberikan bantuan peralatan dapur umum, seperti genset dan tenda," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika pelepasan penyerahan bantuan di Taman Surya, Kamis.
Banjir bandang tersebut telah merendam ribuan rumah di sejumlah desa yang tersebar di tiga kecamatan, Kabupaten Trenggalek.
Selain itu, Risma mengatakan pihaknya mengirim tenaga SDM di antaranya enam petugas dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), petugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol linmas), Palang Merah Indonesia (PMI) dan dua tenaga medis atau dokter .
Menurut dia, pemberian bantuan tersebut merupakan tindakan kedaruratan penanganan awal, karena ada sekitar 5.000 Kepala Keluarga (KK) yang membutuhkan penanganan secara cepat.
Para petugas akan melaksanakan kewajibannya di Trenggalek selama dua hari, namun tidak menutup kemungkinan bisa lebih dari dua hari jika mereka dibutuhkan.
"Pemberian bantuan kepada korban bencana ini menjadi kegiatan rutin Pemkot, seperti di Yogyakarta, Papua, Manado dan lainnya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami menyediakan sekitar seribu sarung, baju, seragam sekolah, air mineral, makanan ringan, dan perahu karet. Selain itu, kami juga memberikan bantuan peralatan dapur umum, seperti genset dan tenda," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika pelepasan penyerahan bantuan di Taman Surya, Kamis.
Banjir bandang tersebut telah merendam ribuan rumah di sejumlah desa yang tersebar di tiga kecamatan, Kabupaten Trenggalek.
Selain itu, Risma mengatakan pihaknya mengirim tenaga SDM di antaranya enam petugas dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), petugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol linmas), Palang Merah Indonesia (PMI) dan dua tenaga medis atau dokter .
Menurut dia, pemberian bantuan tersebut merupakan tindakan kedaruratan penanganan awal, karena ada sekitar 5.000 Kepala Keluarga (KK) yang membutuhkan penanganan secara cepat.
Para petugas akan melaksanakan kewajibannya di Trenggalek selama dua hari, namun tidak menutup kemungkinan bisa lebih dari dua hari jika mereka dibutuhkan.
"Pemberian bantuan kepada korban bencana ini menjadi kegiatan rutin Pemkot, seperti di Yogyakarta, Papua, Manado dan lainnya," katanya. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016