Bondowoso (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan PT Kereta Api Indonesia Daop 9 Jember, Rabu meluncurkan museum kereta api yang selama ini sudah menjadi jalur mati dan memiliki nilai sejarah pada penjajahan kolonial Belanda.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PT KAI Daop 9 Jember dan VP Museum Kereta Api yang telah memilih Stasiun Kereta Api Bondowoso sebagai museum kereta api satu-satunya di Jawa Timur," ujar Bupati Bondowoso Amin Said Husni di Bondowoso, Jawa Timur, kepada sejumlah wartawan.
Ia mengemukakan, dengan diluncurkannya Museum Kereta Api Bondowoso nantinya akan menjadi tujuan wisata edukasi dan masyarakat dapat mengetahui sejarah stasiun yang lokasinya berada di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kota Bondowoso, itu mengetahui sejarah yang dikenal dengan "gerbong maut".
Selain itu, kata dia, selanjutnya masyarakat yang akan masuk dan melihat dan mengetahui apa saja yang dipamerkan didalam museum tersebut akan dikenakan karcis atau tiket masuk yang terjangkau.
"Yang pasti pemberlakuan tiket masuk akan terjangkau dan untuk sementara selama Agustus kami gratiskan. Karena Pemkab Bondowoso dan PT KAI Daop 9 Jember masih akan membicarakan tekninsnya. Sedangkan gerbong bersejarah yang saat ini ada di Museum Brawijaya Malang kami akan mengupayakan menarik kembali ke Bondowoso," katanya.
Sementara itu, Kepala Daerah Operasi (Kadaop) 9 Jember PT KAI mengatakan memilih stasiun kereta api di Kota Tapai itu sebagai museum karena selain sudah menjadi jalur mati dan tidak dilewati kereta api, Bondowoso juga merupakan saksi sejarah pengangkutan 100 pejuang yang menjadi tawanan perang oleh penjajah Belanda yang kemudian dikenal sebagai peristiwa "gerbong maut".
"Koleksi yang berhubungan dengan peralatan perkeretaapian jaman dahulu yang dipamerkan di Museum Kereta Api Bondowoso, yaitu peralatan perkeretaapian seperti, peralatan persinyalan dan telekomunikasi, tiket KA jaman dahulu (edmonson), miniatur lokomotif uap dan berbagai "furniture" alat kerja di Stasiun Bondowoso pada jaman dahulu (stempel, mesin ketik dan lainnya)," ujarnya.
Dalam pantauan, Bupati Bondowoso dan PT KAI Daop 9 Jember serta VP Museum Kereta api menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerjasama Museum Kereta Api Bondowoso. Dan selanjutnya Bupati Amin Said melakukan pemotongan pita sebagai tanda diluncurkannya museum kereta api. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PT KAI Daop 9 Jember dan VP Museum Kereta Api yang telah memilih Stasiun Kereta Api Bondowoso sebagai museum kereta api satu-satunya di Jawa Timur," ujar Bupati Bondowoso Amin Said Husni di Bondowoso, Jawa Timur, kepada sejumlah wartawan.
Ia mengemukakan, dengan diluncurkannya Museum Kereta Api Bondowoso nantinya akan menjadi tujuan wisata edukasi dan masyarakat dapat mengetahui sejarah stasiun yang lokasinya berada di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kota Bondowoso, itu mengetahui sejarah yang dikenal dengan "gerbong maut".
Selain itu, kata dia, selanjutnya masyarakat yang akan masuk dan melihat dan mengetahui apa saja yang dipamerkan didalam museum tersebut akan dikenakan karcis atau tiket masuk yang terjangkau.
"Yang pasti pemberlakuan tiket masuk akan terjangkau dan untuk sementara selama Agustus kami gratiskan. Karena Pemkab Bondowoso dan PT KAI Daop 9 Jember masih akan membicarakan tekninsnya. Sedangkan gerbong bersejarah yang saat ini ada di Museum Brawijaya Malang kami akan mengupayakan menarik kembali ke Bondowoso," katanya.
Sementara itu, Kepala Daerah Operasi (Kadaop) 9 Jember PT KAI mengatakan memilih stasiun kereta api di Kota Tapai itu sebagai museum karena selain sudah menjadi jalur mati dan tidak dilewati kereta api, Bondowoso juga merupakan saksi sejarah pengangkutan 100 pejuang yang menjadi tawanan perang oleh penjajah Belanda yang kemudian dikenal sebagai peristiwa "gerbong maut".
"Koleksi yang berhubungan dengan peralatan perkeretaapian jaman dahulu yang dipamerkan di Museum Kereta Api Bondowoso, yaitu peralatan perkeretaapian seperti, peralatan persinyalan dan telekomunikasi, tiket KA jaman dahulu (edmonson), miniatur lokomotif uap dan berbagai "furniture" alat kerja di Stasiun Bondowoso pada jaman dahulu (stempel, mesin ketik dan lainnya)," ujarnya.
Dalam pantauan, Bupati Bondowoso dan PT KAI Daop 9 Jember serta VP Museum Kereta api menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerjasama Museum Kereta Api Bondowoso. Dan selanjutnya Bupati Amin Said melakukan pemotongan pita sebagai tanda diluncurkannya museum kereta api. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016