Bojonegoro, (Antara Jatim) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur belum mengeluarkan kajian semburan lumpur bercampur air di Desa Krondonan, karena hasil uji laboratorium parameter contoh air belum diterima.

"BLH belum menerima hasil uji kandungan semburan Krondonan dari Laboratorium BLH Provinsi Jawa Timur di Surabaya," kata Kepala Bidang  Kajian dan Laboratorium BLH Kabupaten Bojonegoro Hari Susanto, di Bojonegoro, Selasa.

Sesuai hasil konfirmasi, katanya, pihak Laboratorium BLH Provinsi Jawa Timur di Surabaya akan mengirimkan hasil uji kandungan semburan Krondonan, Kamis (18/8).

"Kalau memang hasil sudah ada maka kami akan membuat kajian yang akan disampaikan kepada dinas pertanian terkait dampak pemanfaatan air untuk tanaman pertanian," jelas dia.

Di dalam uji laboratorium itu, ada delapan parameter yang diuji antara lain, kandungan Hidrogen Sulfida (H2S), "chemical oxygen demand" (COD), "biological oxygen demand" (BOD), "total suspended solid (TSS), Fe, dan Cu.

Meski hasil belum ada, menurut dia, air yang keluar dari semburan di Krondonan mengandung Fe (besi) dan Mangan (Mn) yang berbahaya bagi tanaman.

"Pengaruh air yang tercemar Fe dan Manggan akan menghambat pertumbuhan tanaman," tuturnya.

Apalagi, menurut dia, semburan di Krondonan juga mengandung belerang yang juga tidak baik bagi tanaman.

"Petani di Desa Krondonan sekarang menunggu hasil kajian air semburan yang masuk ke penampungan. Sebab air di tampungan itu biasa dimanfaatkan untuk menyirami tanaman bawang merah," jelas dia.

Ia juga mengatakan sudah mengeluarkan kajian yang disampaikan kepada dinas pertanian terkait hasil uji kandungan semburan air di Desa Jari, juga di Kecamatan Krondonan dari Laboratorium BLH Jawa Timur.

Di dalam kajian yang disampaikan itu, lanjut dia, ada delapan parameter kandungan yang ada di dalam air semburan di Jari melebihi ambang batas yang ditentukan.

"Sampai sekarang dinas pertanian belum mengeluarkan rekomendasi terkait hasil kajian uji laboratorium semburan Jari yang kami buat," ujarnya.

Semburan lumpur bercampur air di Desa Jari, dengan debit sekitar 1 liter per detik diketahui warga pada 7 April dan semburan di Krondonan, keduanya di Kecamatan Gondang, juga dengan debit sekitar 1 liter per detik diketahui warga 23 Juli.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016