Trenggalek (Antara Jatim) - Aktivitas belajar-mengajar di SMP Islam Pule, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terpaksa dialihkan ke bangunan lain karena tiga ruang kelas jebol terdampak longsor dan tiga ruang lainnya rusak.
    
"Sebenarnya hanya tiga ruang kelas yang jebol terdesak material longsor, namun tiga lokal lain di atasnya (gedung bertingkat) otomatis tidak aman untuk kegiatan belajar-mengajar (KBM)," kata salah seorang guru SMP Islam Pule, Kholis Sujarno di Pule, Trenggalek, Senin.
    
Beberapa ruang milik SMP Islam Pule yang digunakan sebagai kelas darurat adalah ruang aula, perpustakaan, serta laboratorium IPA yang masih berada di satu kompleks sekolah.
    
"Aula cukup besar sehingga bisa digunakan untuk empat kelas. Dua kelas lain dipersiapkan di ruang perpustakaan dan ruang lab," kata Kholis.
    
Saat berita ini ditulis, aktivitas belajar-mengajar di SMP Islam Pule sementara dihentikan (libur).
    
Kholis menjelaskan, sementara ruang kelas darurat dipersiapkan aktivitas belajar-mengajar diganti dengan kerja bakti membersihkan ruangan yang masih penuh lumpur dan material longsor.
    
"Kami dibantu warga tadi pagi gotong-royong membersihkan material longsor yang masuk hingga dalam ruang kelas. Siswa membantu saja membersihan perabot yang kotor dan harus dievakuasi ke kelas darurat," ujarnya.
    
Kholis mengatakan, begitu kelas darurat sudah siap aktivitas belajar-mengajar kembali normal.
    
"Mungkin besok (Selasa, 16/8) KBM sudah kembali normal," kata Kholis.
    
SMP Islam Pule adalah satu dari dua sekolah di Kabupaten Trenggalek yang mengalami kerusakan paling parah akibat tebing longsor di belakang dan samping sekolah.
    
Kendati tidak ada korban jiwa, kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
    
Menurut keterangan Kholis, longsor terjadi saat para siswa SMP Islam menjalankan ibadah shalat Isya pada Sabtu (13/8).
    
Sekolah lain yang juga terdampak longsor adalah SMP Negeri 2 Bendungan yang mengalami kerusakan pada dua struktur bangunan MCK dan satu ruang laboratorium.
    
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak telah meninjau langsung kondisi gedung SMPN 2 Bendungan yang terdampak longsor dan menginstruksikan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat mengevaluasi kelayakan gedung sekolah untuk aktivitas belajar-mengajar siswa.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016